Jumat 27 Jun 2025 13:28 WIB

Menhub Ungkap Reaktivasi Bandara Husein Sastranegara Butuh Peran Pemda

Pihaknya mendorong agar pemerintah daerah aktif berdiskusi.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi (kanan).
Foto: Muhammad Nursyamsi/Republika
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyatakan, reaktivasi Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung, Jawa Barat, membutuhkan peran aktif dari pemerintah daerah setempat.

"Yang kami harapkan adalah dari Pemda-nya sendiri harus bicara, harus kita berdiskusi," kata Menhub dalam bincang bersama awak media di Jakarta, Kamis (26/6/2025) malam.

Baca Juga

Dudy menekankan bahwa reaktivasi Bandara Husein Sastranegara harus mempertimbangkan aspek regulasi serta pentingnya optimalisasi Bandara Kertajati yang sudah dibangun dengan dana besar. Menurutnya, pembangunan Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka juga perlu dimaksimalkan penggunaannya agar investasi negara tidak menjadi sia-sia dan mubazir dalam jangka panjang.

Ia menyebut mengaktifkan kembali Bandara Husein Sastranegara perlu dikaji bersama dengan memperhatikan aturan yang berlaku dan melibatkan pemangku kepentingan terkait secara komprehensif dan transparan. Dudy menegaskan bahwa optimalisasi bandara bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, melainkan harus menjadi agenda bersama dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha transportasi udara. Bandara Kertajati, kata dia, tidak lepas dari dukungan pemerintah daerah sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan yang melibatkan berbagai sumber daya dan komitmen bersama.

Karena itu, pihaknya mendorong agar pemerintah daerah aktif berdiskusi, termasuk Pemkot Bandung dan Pemprov Jawa Barat, untuk merumuskan langkah terbaik dalam pengelolaan dua bandara tersebut.

Pemerintah pusat, lanjutnya, tetap berkomitmen mengupayakan Bandara Kertajati bisa beroperasi secara maksimal guna mendukung konektivitas wilayah dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitarnya.

Menhub berharap keputusan terkait Bandara Husein dilakukan secara bijak agar tidak merugikan kepentingan jangka panjang nasional dalam pengembangan transportasi udara berbasis efisiensi dan keberlanjutan.

"Karena bagaimanapun juga keberadaan Bandara Kertajati tidak lepas dari pemerintah daerah juga pada saat perencanaannya maupun pada saat pembangunannya," katanya.

"Sehingga dalam optimalisasi ini kita juga berharap tidak hanya kita, tapi juga dari pihak Pemda (Bandung) tentunya dan para pelaku usaha aviasi untuk bisa dapat melakukan optimalisasi terhadap bandara Kertajati," kata Menhub.

Sebelumnya, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan meminta pemerintah pusat segera mengaktifkan kembali Bandara Husein Sastranegara.

Ia menyebut reaktivasi Bandara itu merupakan langkah strategis untuk menggerakkan kembali sektor pariwisata dan perekonomian Bandung Raya dan sekitarnya.

“Kalau Husein dibuka, pariwisata Bandung akan bergerak lagi. Dampaknya bukan cuma untuk Bandung, tapi juga Jawa Barat,” kata Farhan di Bandung Barat, Kamis (12/6).

Dia menilai dengan reaktivasi Bandara Husein dapat membantu meringankan beban keuangan Pemprov Jabar akibat tingginya biaya operasional Bandara Kertajati yang belum sebanding dengan hasilnya.

Farhan menambahkan bahwa banyak wisatawan yang tetap memilih terbang melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dibanding menggunakan Bandara Kertajati, sehingga nilai ekonomi justru mengalir ke Jakarta.

“Nyatanya, orang tetap ingin datang ke Bandung. Tapi karena Husein ditutup, mereka mendarat di Jakarta. Untungnya ke siapa? Ke Jakarta, bukan ke Jawa Barat,” katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement