REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Dudy Puwagandhi dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung membahas transit oriented development (TOD) atau pengembangan kawasan berorientasi transit Dukuh Atas, Jakarta, Senin (29/9/2025). Dudy menyebut kawasan ini nantinya akan mengintegrasikan empat transportasi berbasis kereta di wilayah Jakarta.
"Harapan kami, kawasan TOD Dukuh Atas, kemudian juga menyatukan stasiun Karet dengan Sudirman, dalam waktu cepat bisa kami realisasikan," ujar Dudy.
Dudy menyampaikan kawasan berorientasi atau TOD Dukuh Atas nantinya akan menghubungkan empat moda transportasi berbasis kereta secara terpadu sehingga meningkatkan kenyaman masyarakat. Keempat moda tersebut adalah Moda Raya Terpadu/Mass Rapid Transit (MRT), Lintas Raya Terpadu / Light Rail Transit (LRT), Kereta Rel Listrik (KRL), dan kereta bandara yang ditargetkan rampung pada 2027.
"Kami akan tindak lanjuti terus perkembangannya sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat berkaitan dengan transportasi publik yang semakin nyaman dapat bisa kami realisasikan dengan cepat," ucap Dudy.
Dudy menjelaskan, kawasan terintegrasi ini akan memberikan sejumlah manfaat besar. Di antaranya, terjadinya peningkatan signifikan dalam kualitas layanan transportasi massal, mulai dari frekuensi, keandalan, keselamatan, hingga kenyamanan serta meningkatkan konektivitas transportasi di kawasan Jakarta.
Dengan konektivitas transportasi yang lebih baik, akan berefek lanjut terhadap peningkatan nilai properti di kawasan strategis. Kawasan Integrasi Transportasi Publik Dukuh Atas ini pada akhirnya akan mendorong investasi swasta dan menciptakan nilai ekonomi seperti lapangan kerja dan penghematan waktu, sekaligus mencapai keberlanjutan finansial.
Gubernur Jakarta Pramono Anung turut melaporkan perkembangan proyek MRT dan LRT Jakarta kepada Menhub Dudy. "Pada pertemuan ini, kami juga melaporkan mengenai MRT fase ekstransi dari Bundaran HI ke Kota yang sekarang ini perkembangannya sudah berjalan dengan baik. Kemudian juga LRT dari Kelapa Gading hingga Manggarai yang kemajuannya melebih dari apa yang direncanakan," kata Pramono.