Senin 23 Jun 2025 15:16 WIB

Setoran Hingga Rp 65 Triliun, PLN Disebut Mainkan Peran Strategis Topang Fiskal Negara

PLN membukukan pendapatan sebesar Rp 545 triliun.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda
Setoran PLN ke negara lebih dari Rp 65 triliun sepanjang 2024 layak diapresiasi. (ilustrasi)
Foto: portal.pln.co.id
Setoran PLN ke negara lebih dari Rp 65 triliun sepanjang 2024 layak diapresiasi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang 2024, PT PLN Persero meningkatkan kontribusinya terhadap penerimaan negara. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, pada Rabu (18/6/2025) lalu, BUMN ini melaporkan setoran ke negara mencapai Rp 65,59 triliun.

Angka demikian, menunjukkan peningkatan 17,98 persen dibandingkan tahun 2023. Sejumlah pihak menyoroti hal ini. Salah satunya dari Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI). Sekretaris Jenderal (Sekjen) HIPMI, Anggawira, menilai capaian PLN tersebut bukti nyata kontribusi BUMN strategis dalam mendukung ketahanan fiskal dan pembangunan nasional.

Baca Juga

"Setoran ke negara lebih dari Rp 65 triliun sepanjang 2024 layak diapresiasi. Hal itu mencerminkan peran strategis PLN sebagai BUMN yang mampu menopang fiskal negara,” ujarnya, di Jakarta, dikutip Senin (23/6/2025).

Anggawira turut menyinggung fakta di atas. Nilai setoran tersebut meningkat sekitar 18 persen dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan ini, dinilai sebagai hasil dari transformasi bisnis PLN yang telah dijalankan sejak 2020.

"Selain itu, PLN juga membukukan pendapatan sebesar Rp 545 triliun dengan laba bersih mencapai hampir Rp18 triliun,” katanya.

Anggawira menyebut hal itu sebagai bukti keberhasilan perusahaan dalam menjaga profitabilitas, meskipun menghadapi tantangan berat di sektor energi. Tantangannya baik di level domestik, maupun secara global.

"Menjalankan bisnis ketenagalistrikan saat ini tidak mudah. Banyak faktor yang memengaruhi, seperti fluktuasi harga energi primer, proses transisi energi, dan tuntutan elektrifikasi sektor industri,” jelasnya.

Anggawira menyebut jajaran direksi PLN bisa mendorong efisiensi operasional dan digitalisasi sistem kelistrikan. Berbagai inovasi dan perbaikan tata kelola keuangan telah memberikan dampak signifikan dan berkelanjutan bagi perusahaan tersebut.

Dikutip dari keterangan resmi, Pada RUPS tahun buku 2024 ini, PLN mencatatkan setoran dividen sebesar Rp 3,35 triliun. Di luar dividen, PLN juga berkontribusi melalui pendapatan pajak sebesar Rp 62,17 triliun, jumlah ini mencakup pajak penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), bea materai, bea masuk, serta pajak daerah dan retribusi daerah. Perusahaan turut menyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp73,68 miliar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement