Jumat 20 Jun 2025 18:43 WIB

Perang Iran Israel Belum Mereda, IHSG Lanjutkan Tren Pelemahan

IHSG ditutup turun 61,50 poin atau 0,88 persen ke posisi 6.907,14.

Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (8/4/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (20/6/2025) sore ditutup melemah seiring sentimen meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah. IHSG ditutup turun 61,50 poin atau 0,88 persen ke posisi 6.907,14. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 9,88 poin atau 1,28 persen ke posisi 764,93.

“Kekhawatiran terhadap dampak ketidakpastian ekonomi dan meningkatnya intensitas ketegangan geopolitik masih menjadi sentimen negatif,” ujar Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, di Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Dari mancanegara, kekhawatiran bahwa Amerika Serikat (AS) akan ikut serta dalam konflik antara Iran dan Israel menjadi salah satu faktor negatif yang membayangi pasar selama sepekan.

Namun, kekhawatiran tersebut sedikit mereda setelah Presiden AS, Donald Trump, menyatakan akan menunggu selama dua pekan sebelum memutuskan apakah akan terlibat langsung dalam konflik dengan Iran.

Trump menyebutkan bahwa waktu dua pekan itu akan dimanfaatkan untuk mengambil keputusan penting lainnya, termasuk negosiasi tarif dan upaya membawa Iran kembali ke meja perundingan.

Dari kawasan Asia, Bank Sentral China (People’s Bank of China/PBoC) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan tetap di level 3 persen untuk Loan Prime Rate (LPR) 1 tahun dan 3,5 persen untuk LPR 5 tahun.

Keputusan ini sejalan dengan pendekatan hati-hati yang diambil oleh bank sentral lain seperti The Fed dan Bank of England (BoE), yang masih menahan penurunan suku bunga di tengah meningkatnya ketidakpastian global.

Dibuka melemah, IHSG bertahan di zona negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG tetap berada di wilayah merah sampai perdagangan ditutup.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor mencatatkan penguatan, dipimpin sektor transportasi dan logistik yang naik 1,48 persen, diikuti sektor teknologi yang menguat 0,20 persen.

Sementara itu, sembilan sektor lainnya mengalami koreksi, dipimpin sektor barang baku yang turun 0,98 persen, disusul sektor infrastruktur dan energi masing-masing melemah 0,88 persen dan 0,79 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain SSTM, PTMR, AGAR, APEX, dan FOLK. Adapun saham-saham yang mencatatkan pelemahan terbesar yaitu MBSS, JATI, OBAT, IOTF, dan FILM.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.197.173 kali transaksi dengan volume 35,49 miliar lembar saham dan nilai transaksi sebesar Rp 22,69 triliun. Sebanyak 231 saham menguat, 386 saham melemah, dan 190 saham stagnan.

Bursa saham regional Asia pada sore hari ini tercatat bervariasi. Indeks Nikkei melemah 80,84 poin atau 0,21 persen ke 38.407,50; indeks Hang Seng menguat 292,74 poin atau 1,26 persen ke 23.530,48; indeks Shanghai turun 2,21 poin atau 0,07 persen ke 3.359,78; dan indeks Strait Times melemah 10,75 poin atau 0,28 persen ke 3.883,64.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement