Kamis 19 Jun 2025 20:14 WIB

Percaya Kualitas Produk Lokal, Wamenperin Pede Bisa Tembus Pasar Manapun

Bahkan, banyak produk yang telah diekspor ke berbagai negara.

Rep: Eva Rianti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza saat hadir dalam acara Tokopedia dan TikTok Shop bersama Kemeperin Angkat Lokal Cepat Terkenal (Kalcer) di Tokopedia Tower, Jakarta Selatan, Kamis (19/6/2025).
Foto: Eva Rianti/Republika
Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza saat hadir dalam acara Tokopedia dan TikTok Shop bersama Kemeperin Angkat Lokal Cepat Terkenal (Kalcer) di Tokopedia Tower, Jakarta Selatan, Kamis (19/6/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza menyampaikan optimismenya mengenai potensi eksistensi produk lokal yang semakin tinggi di pasar dalam negeri. Hal itu seiring dengan gencarnya kolaborasi pemasaran digitalisasi melalui e-commerce, yang membuat produk-produk lokal mampu menjangkau pasar yang makin luas.

“Saya melihat UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) dan IKM (industri kecil menengah) kita semakin besar di masa yang akan datang. Saya termasuk yang tidak percaya bahwa kualitas dari UMKM dan IKM kita ini kalah bersaing dengan produk-produk luar,” kata dalam acara ‘Tokopedia dan TikTok Shop bersama Kemenperin Angkat Lokal Cepat Terkenal (Kalcer)’ di Tokopedia Tower, Jakarta Selatan, Kamis (19/6/2025).

Baca Juga

Faisol mencontohkan lakunya produk-produk furnitur dalam negeri, seperti tergambar dalam pameran furnitur yang diadakan beberapa waktu lalu. Menurutnya, produk furnitur dalam negeri tidak kalah bagusnya dengan produk impor. Bahkan, banyak produk yang telah diekspor ke berbagai negara.

Menurutnya, potensi tersebut harus disambut dan didukung dengan stimulus dari pemerintah agar industri kecil menengah bisa tumbuh dan kian membesar. “Kuncinya adalah pemerintah yang memiliki peran misalnya di regulasi, kemudian marketplace, kemudian pelaku usaha, juga seller dan resellerbisa membangun sinergisitas,” kata dia.

“Saya kira pasar manapun bisa kita tembus,” ungkapnya.

Menurut pengakuannya, pada tahun ini sudah ada sejumlah perjanjian dagang yang disepakati bersama sejumlah negara. Seperti perjanjian dagang Indonesia dengan Eropa, perjanjian dagang Indonesia dengan Tunisia, dan perjanjian dagang Indonesia dan Eurasia. Kesepakatan perjanjian dagang tersebut dinilai bakal membuka lebih luas pasar ekspor, dan menjadi peluang bagi produk lokal untuk semakin berekspansi ke luar negeri. Meski diakuinya masih ada beberapa PR yang harus diperhatikan, seperti standardisasi dan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

Faisol menekankan agar produk dalam negeri terus memperhatikan utamanya soal kualitas serta ketersediaan di pasar. Adapun dari segi pemasaran, diperlukan kolaborasi yang sinergis dengan marketplace.

Ia menyebut, program ‘Kalcer’ yang dilakukan bersama Tokopedia dan TikTok dinilai menjadi kampanye supaya masyarakat Indonesia atau konsumen dalam negeri lebih memiliki kesadaran. Sebab, hingga saat ini masih ada anggapan bahwa produk lokal memiliki kualitas yang kurang, kalah dalam persaingan, dan harganya lebih mahal.

“Kita sama-sama berjuang meyakinkan para konsumen atau masyarakat Indonesia, selain menjamin bahwa kualitasnya bagus, juga menjamin bahwa harganya bisa bersaing. Juga kita bangunkan semangat patriotisme supaya membeli barang dalam negeri, uangnya enggak akan pergi ke luar negeri. Kalau kita beli barang ke luar negeri, uangnya pasti akan terbang dan itu masuk kembali ke sini sangat sulit,” jelasnya.

Faisol mengatakan, semangat tersebut sejalan dengan program Asta Cita yang digaungkan Preside RI Prabowo Subianto mengenai penggunaan produk dalam negeri.

“Agar kita semakin memperluas kesadaran terhadap produk lokal ini di masyarakat. Kalau itu terjadi, saya kira silahkan saja barang impor masuk ke sini (ke Indonesia) tetap enggak akan dibeli masyarakat kita,” tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement