Kamis 29 May 2025 16:22 WIB

Bapanas: Koperasi Desa Merah Putih Jadi Offtaker Hasil Panen Petani

Pemerintah targetkan 80 koperasi beroperasi penuh sebelum 28 Oktober 2025.

Warga menyusun kangkung hasil panen di bekas proyek reklamasi yang terbengkalai di Kelurahan Kalumata, Ternate, Maluku Utara, Selasa (13/5/2025). Lahan reklamasi yang awalnya dikonsepkan untuk pembangunan rumah sakit itu dimanfaatkan sebagian warga sebagai lahan pertanian yang ditanami berbagai jenis sayuran dan hasil panennya dijual ke sejumlah pasar tradisional di Ternate dengan harga Rp10 ribu-Rp20 ribu per ikat serta omzet yang dihasilkan rata-rata Rp1 juta- 1,5 juta setiap bulannya.
Foto: ANTARA FOTO/Andri Saputra
Warga menyusun kangkung hasil panen di bekas proyek reklamasi yang terbengkalai di Kelurahan Kalumata, Ternate, Maluku Utara, Selasa (13/5/2025). Lahan reklamasi yang awalnya dikonsepkan untuk pembangunan rumah sakit itu dimanfaatkan sebagian warga sebagai lahan pertanian yang ditanami berbagai jenis sayuran dan hasil panennya dijual ke sejumlah pasar tradisional di Ternate dengan harga Rp10 ribu-Rp20 ribu per ikat serta omzet yang dihasilkan rata-rata Rp1 juta- 1,5 juta setiap bulannya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG — Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo, menyatakan bahwa Koperasi Desa Merah Putih dapat berperan sebagai offtaker hasil panen petani di desa-desa wilayah pertanian.

“Mengenai keluhan petani jagung yang tidak bisa terserap hasil panennya, ini akan segera terselesaikan melalui kehadiran Koperasi Desa Merah Putih,” ujar Arief Prasetyo di Bandarlampung, Kamis (29/5/2025).

Baca Juga

Ia mengatakan bahwa Koperasi Desa Merah Putih berpotensi menjadi offtaker hasil panen petani di masing-masing desa.

“Dengan Koperasi Desa Merah Putih, diharapkan desa semakin berkembang ekonominya, dan menjadi sentra produksi. Koperasi akan berperan sebagai offtaker. Setelah menerima hasil panen petani, komoditasnya akan disimpan di gudang milik koperasi untuk selanjutnya diolah,” jelasnya.

Menurut Arief, Koperasi Desa Merah Putih yang berperan sebagai offtaker sekaligus gerai penyedia bahan pangan akan menjaga ketersediaan pangan bagi masyarakat desa.

“Presiden Prabowo ingin setiap koperasi desa yang berbasis di wilayah pertanian memiliki gudang dan alat pengering gabah. Sementara itu, untuk desa perikanan, akan disiapkan tempat pendingin ikan, serta kendaraan truk untuk mobilisasi,” ucapnya.

Ia menambahkan, kehadiran Koperasi Desa Merah Putih juga akan memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa.

“Target pemerintah sebelum 28 Oktober 2025 adalah sudah ada 80 unit Koperasi Desa Merah Putih yang mockup dan beroperasi secara keseluruhan, sehingga sudah ada gudang penyimpanan komoditas di sana,” ujarnya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement