REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menjalin kolaborasi dengan influencer (figur berpengaruh) sebagai upaya untuk menjangkau investor generasi muda di pasar modal Indonesia. Untuk mengikuti perkembangan zaman, perwakilan dari Divisi Pengembangan Pasar BEI, Yusuf Adi Pradana, menyebutkan bahwa influencer bisa menjadi faktor penggerak utama yang perilakunya akan diikuti oleh generasi muda, khususnya generasi Z.
“Keberadaan influencer tentunya kita anggap sebagai mitra yang strategis, sangat tidak mungkin kita lewatkan untuk bisa bekerja sama,” ujar Yusuf dikutip di Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Ia menjelaskan, BEI telah memiliki Influencer Incubator, yaitu kegiatan kolaborasi bersama influencer yang memberikan pemahaman yang benar dan tepat terkait investasi kepada para influencer.
Melalui Influencer Incubator, para influencer diharapkan memiliki pemahaman yang benar dan tepat terkait investasi, dan bisa disampaikan kepada followers (pengikut) mereka di media sosial.
“Jadi, mereka dulu yang kita edukasi. Harapannya dengan exposure yang mereka miliki dan kapasitas serta kapabilitas mereka di masing-masing sektornya, bisa memberikan influence yang baik dan sesuai untuk para followers-nya untuk bisa ikut berinvestasi di pasar modal,” ujar Yusuf.
Yusuf menjelaskan, program Influencer Incubator sudah berjalan selama 3–4 tahun, terbagi menjadi beberapa gelombang (batch), dengan setiap batch terdapat 5–10 influencer yang ikut serta.
“Harusnya efeknya sudah terasa, dan ini akan terus berlanjut mengikuti perkembangan zaman tentunya. Apa yang sekarang lagi hype, influencer mana yang kita ajak, kita akan mempertimbangkan strategi seperti itu,” ujar Yusuf.
Jumlah investor pasar modal Indonesia telah mencapai sebanyak 16,21 juta Single Investor Identification (SID) per akhir April 2025, atau meningkat sebanyak 1,34 juta SID dibandingkan posisi per 31 Desember 2024 yang sebanyak 14,87 juta SID.
“Menariknya, lebih dari 79 persen investor tersebut berusia di bawah 40 tahun,” kata Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik.