REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nissan Motor Corporation (Nissan Global) memberikan klarifikasi resmi terkait pemberitaan yang mengungkap pabrikan Jepang tersebut tengah mempertimbangkan untuk menutup pabrik-pabriknya di sejumlah wilayah global. Nissan menegaskan laporan tersebut bersifat spekulatif dan tidak berdasar pada informasi resmi pihak perusahaan.
“Mengenai laporan baru-baru ini tentang potensi penutupan pabrik tertentu, Nissan ingin mengklarifikasi bahwa berita ini bersifat spekulatif dan tidak didasarkan pada informasi resmi perusahaan,” tulis perusahaan dalam keterangan di situs resmi, diakses Kamis (22/5/2025).
Nissan menjelaskan bahwa pihaknya memang telah mengumumkan langkah untuk mengonsolidasikan produksi pikap Nissan Frontier dan Nissan Navara. Produksi yang sebelumnya terbagi antara di Meksiko dan Argentina itu akan dipusatkan di satu HUB produksi di pabrik CIVAC, Morelos, Meksiko.
Langkah ini disebut perusahaan sebagai bagian dari strategi efisiensi dan penguatan rantai pasokan di kawasan tersebut.
Selain itu, Nissan juga mengonfirmasi bahwa pada Maret lalu, Renault Group telah mengambil alih 100 persen saham Renault Nissan Automotive India Private Ltd (RNAIPL) setelah mengakuisisi 51 persen saham yang sebelumnya dimiliki oleh Nissan.
Ini artinya, Nissan membebaskan modal sekaligus memiliki hak untuk menggunakan pabrik untuk produksi melalui perjanjian tanpa menanggung kewajiban operasional penuh dan fokus pada ekspansi.