Kamis 08 May 2025 17:49 WIB

Bahlil Ungkap RI Berhenti Impor BBM dari Singapura, Pindah ke Timur Tengah

Market BBM Singapura adalah Indonesia, Saya katakan sebuah strategi yang memalukan.

Rep: Bayu Adji Prihammanda / Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia saat memberikan keterangan di Kantor DPP Partai Golkar, Kamis (8/5/2025).
Foto: Republika.co.id/Bayu Adji Prihammanda
Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia saat memberikan keterangan di Kantor DPP Partai Golkar, Kamis (8/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia mengungkapkan, Indonesia saat ini, masih mengimpor bahan bakar minyak (BBM) dari Singapura. Bahkan, persentasenya cukup besar, yaitu mencapai 54 persen dari total impor.

Bahlil mengatakan, padahal, Singapura tidak memiliki sumber daya untuk menghasilkan minyak. "Minyak kita, BBM kita, kita impor dari mana? 54 persen impor BBM itu dari Singapura, negara yang enggak punya minyak, tapi kita beli dari sana," kata Bahlil di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Kamis (8/5/2025).

Baca Juga

Menurut Bahlil, harga minyak impor dari Singapura sebenarnya sama dengan harga minyak dari kawasan Timur Tengah. Namun, Indonesia tetap memilih impor minyak dari Singapura.

Dia pun menganggap, Indonesia membeli BBM dari Singapura tidak masuk akal. "Jadi total produksinya 34 persen, itu marketnya dari Indonesia, harganya sama dengan Middle East. Saya katakan ini kan sebuah strategi yang memalukan," kata Bahlil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement