REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menegaskan pentingnya penguatan kerja sama ekonomi dan hubungan antarmasyarakat antara
Indonesia dan Perancis. Pria yang akrab disapa Anin itu menyebut momentum peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Perancis menjadi ajang strategis untuk memperkuat kemitraan kedua negara.
"Jadi, ini kesempatan juga untuk mulai membangun people to people relationship. Tadi terlihat bagus sekali gala dinner gabungan antara charity, lalu juga fesyen atau busana dan juga satu lagi komunitas supaya hubungan antara Perancis dan Indonesia bisa lebih baik," ujar Anin dalam gala dinner bertajuk "Celebrating 75 Years of Diplomatic Relations Between France and Indonesia" di Hotel Pullman, Central Park Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Anin juga mengumumkan rencana kunjungan kenegaraan Presiden Perancis Emmanuel Macron ke Indonesia pada Mei 2025. Anin menilai kedatangan Macron semakin memperkuat kerja sama di berbagai sektor, seperti pertahanan, pendidikan, kesehatan, dan berbagai industri.
Anin juga menyoroti potensi penyelesaian Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (Indonesia-EU CEPA). Hal ini akan membuka pasar baru bagi perdagangan Indonesia.
"Perancis bisa menjadi navigator di Uni Eropa, sementara Indonesia bisa menjadi navigator di ASEAN," ucap Anin.
Menurut Anin, hubungan ekonomi kedua negara sudah menunjukkan kemajuan dengan keterlibatan lebih dari 200 perusahaan Perancis di Indonesia. Anin juga menyampaikan kontribusi kerja sama dengan Perancis terhadap neraca perdagangan Indonesia.
"Perdagangan kita kurang lebih mirip 1,5 miliar dolar AS, kita mau besarkan dan juga bisa ada investasi di kedua negara," kata Anin.
Duta Besar (Dubes) Perancis untuk Indonesia Fabien Penone mengatakan
Indonesia merupakan prioritas utama bagi pemerintah Perancis. Fabien menyebut Perancis terbuka untuk meningkatkan modal kerja sama dengan Indonesia.
"Kami ingin memperkuat kemitraan dalam berbagai bidang, baik dialog politik, budaya, kerja sama universitas, maupun hubungan bisnis. Tidak hanya perdagangan, tapi juga investasi," ujar Fabien.
President of the Indonesian French Chamber of Commerce and Industry (IFCCI) Sebastien Gautier juga menegaskan dukungan negaranya terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Sebastien menyampaikan Perancis siap membantu produk UMKM naik kelas dan mampu menembus pasar internasional.
Kami memang mendukung di banyak sektor, tapi saya yakin kami bisa melakukan lebih baik lagi. Kami menampilkan ekonomi kreatif, termasuk pelaku usaha kecil. Ini area di mana Perancis bisa berbagi keahlian dan membuka platform bagi mereka untuk berkembang dan go internasional," kata Sebastien.