Kamis 24 Apr 2025 18:43 WIB

Singapura Penyumbang Terbesar Investasi di Indonesia

Singapura menyumbang kurang lebih 4,6 miliar dolar AS investasi untuk Indonesia.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyebut Singapura masih memberikan kontribusi terbesar investasi di Indonesia. (ilustrasi)
Foto: IST
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyebut Singapura masih memberikan kontribusi terbesar investasi di Indonesia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyebut lima negara terbesar penyumbang investasi, yakni Singapura, Hong Kong, Tiongkok, Malaysia, dan Jepang. Menurut Rosan, Singapura masih memberikan kontribusi terbesar. Situasi ini terjadi selama 10 tahun terakhir.

Rosan mengungkapkan realisasi investasi pada triwulan pertama 2025 mencapai Rp 465,2 triliun atau 24,4 persen dari total target investasi tahun ini sebesar Rp 1.905,6 triliun. Ia melaporkan hal itu kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Baca Juga

"Lima negara besarnya memang adalah Singapura, kurang lebih 4,6 miliar dolar AS, kemudian Hong Kong kurang lebih 2,2 miliar dolar AS, Tiongkok atau China 1,8 miliar dolar AS, dilanjutkan oleh Malaysia 1 miliar dolar AS, dan Jepang 1 miliar dolar AS,” kata Menteri Investasi, dalam konferensi pers secara daring, dikutip Kamis (24/4/2025).

Rosan menegaskan capaian tersebut menunjukkan tingginya kepercayaan investor, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, terhadap stabilitas dan iklim investasi Indonesia. Selain capaian nilai investasi, Rosan juga menyoroti dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja di mana sepanjang triwulan pertama investasi tersebut berhasil menyerap 594.104 tenaga kerja.

"Jadi dari triwulan pertama ini, penyerapan tenaga kerja yang dihasilkan dari investasi yang Rp 465,2 triliun itu adalah 594.104 orang atau peningkatan 8,5 persen dari tahun sebelumnya."

Rosan memaparkan komposisi investasi terdiri atas Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 230,4 triliun (49,5 persen) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 234,8 triliun (50,5 persen). Dari sisi wilayah, investasi di luar Pulau Jawa mencapai Rp 235,9 triliun, sedikit lebih tinggi dibandingkan investasi di Pulau Jawa sebesar Rp 229,3 triliun.

Terkait isu investasi LG yang sempat menjadi sorotan, Rosan meluruskan bahwa proyek tersebut akan tetap berjalan meski ada perubahan mitra. “Diputuskan untuk proyek ini tetap berjalan tetapi memang digantikan oleh partner lain,” tegasnya.

Lebih lanjut, Rosan juga menyampaikan perkembangan positif terkait Danantara. Ia mengungkapkan kehadiran sovereign wealth fund ini semakin meningkatkan kepercayaan investor global. "Mereka melihat kehadiran Danantara ini sangat-sangat tepat waktunya. Mereka juga menginginkan Danantara bagian dari banyak konsorsium mereka, banyak investasi mereka,” jelas Rosan.

Rosan optimistis tren positif ini akan terus berlanjut. Pada akhirnya harus bisa memberikan manfaat nyata bagi bangsa Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement