Senin 14 Apr 2025 19:28 WIB

Uni Eropa Resmi Umumkan Paket Bantuan 1,6 Miliar Euro untuk Palestina

Uni Eropa merupakan donor keuangan terbesar bagi Palestina.

Uni Eropa akan mengucurkan paket bantuan tiga tahunan senilai 1,6 miliar euro untuk Palestina. (ilustrasi)
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Uni Eropa akan mengucurkan paket bantuan tiga tahunan senilai 1,6 miliar euro untuk Palestina. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaja Kallas mengumumkan paket bantuan baru untuk Palestina pada Senin (14/4/2025). Uni Eropa telah mengumumkan paket bantuan keuangan selama tiga tahun untuk Palestina senilai hingga 1,6 miliar euro atau sekitar Rp 30,6 triliun.

"Kami meningkatkan dukungan kami kepada rakyat Palestina. Sebesar 1,6 miliar euro hingga 2027. Ini akan membantu menstabilkan Tepi Barat dan Gaza," tulis Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaja Kallas di X pada Senin, dilansir laman Yahoo News.

Baca Juga

Uni Eropa menurut Kallas akan berinvestasi dalam infrastruktur penting sambil terus memberikan bantuan kemanusiaan dan dukungan bagi para pengungsi. "Kami adalah mitra lama Otoritas Palestina," ungkap Kallas.

Menjelang pengumuman resmi, Komisioner Eropa untuk Mediterania Dubravka Suica mengatakan dukungan tersebut akan berjalan seiring dengan reformasi Otoritas Palestina. Sebelumnya Otoritas Palestina dituduh melakukan korupsi dan menjalankan pemerintahan yang buruk.

"Kami ingin mereka mereformasi diri karena tanpa reformasi, mereka tidak akan cukup kuat dan kredibel untuk menjadi perantara, tidak hanya bagi kami, tetapi juga bagi Israel," kata Suica kepada Reuters.

Pernyataan komisioner tersebut disampaikan menjelang "dialog politik tingkat tinggi" pertama antara menteri luar negeri Uni Eropa dan pejabat senior Palestina di Luksemburg pada Senin. Uni Eropa merupakan donor terbesar bagi Palestina.

Pejabat Uni Eropa telah menyatakan harapan kepada Otoritas Palestina, yang memerintah di Tepi Barat yang diduduki Israel, juga suatu hari nanti dapat bertanggung jawab atas Gaza setelah berakhirnya perang antara Israel dan militan Hamas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement