Senin 24 Mar 2025 15:14 WIB

Dorong Ekonomi Kerakyatan, Bank Mandiri Salurkan Rp 9,01 Triliun KUR ke 77.500 UMKM  

Penyaluran ini setara 23,39 persen dari target KUR Bank Mandiri di 2025.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Bank Mandiri telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 9,01 triliun kepada lebih dari 77.500 pelaku usaha di seluruh Indonesia, (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Bank Mandiri telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 9,01 triliun kepada lebih dari 77.500 pelaku usaha di seluruh Indonesia, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 9,01 triliun kepada lebih dari 77.500 pelaku usaha di seluruh Indonesia hingga akhir Februari 2025. Penyaluran ini setara 23,39 persen dari target KUR Bank Mandiri di 2025 yang mencapai Rp 38,5 triliun.  

Senior Vice President Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri, Muhamad Gumilang, mengatakan bahwa pemberian akses permodalan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi UMKM, khususnya di sektor pertanian dan industri. Langkah ini merupakan bentuk sinergi BUMN bersama UMKM dalam membangun ekonomi kerakyatan yang mandiri dan berkelanjutan.

Baca Juga

"Dukungan akses pembiayaan kepada pelaku usaha ini kami yakini memiliki peran krusial dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” ujar Gumilang dalam keterangan resminya, Ahad (23/3/2025).

Dalam dua bulan pertama 2025, sektor produksi masih mendominasi penyaluran KUR Bank Mandiri dengan porsi 59,49 persen atau sebesar Rp 5,36 triliun. Dari jumlah tersebut, sektor pertanian menerima Rp 2,64 triliun atau 29,31 persen, sektor jasa produksi Rp 1,90 triliun atau 25,11 persen, sektor industri pengolahan Rp 694 miliar atau 7,71 persen, dan sektor perikanan Rp 117 miliar atau 1,31 persen.  

Untuk mempercepat penyaluran KUR, Bank Mandiri menerapkan pendekatan berbasis ekosistem yang berfokus pada penguatan sektor produksi unggulan di berbagai wilayah. Strategi closed-loop melalui sinergi bisnis dan kolaborasi strategis dengan nasabah wholesale diterapkan untuk mengoptimalkan value chain, sehingga UMKM dapat berkembang dengan akses pasar yang lebih luas.  

Selain pembiayaan, Bank Mandiri juga mendorong digitalisasi transaksi bagi UMKM melalui Livin’ Merchant, yang menawarkan kemudahan onboarding, fleksibilitas penerimaan pembayaran, dan tanpa biaya langganan. Per Februari 2025, jumlah pengguna Livin’ Merchant telah mencapai 230.478 merchant, naik 230,49 persen secara tahunan (year on year). Aplikasi ini berfungsi sebagai point of sales digital yang memungkinkan transaksi langsung melalui QRIS yang dapat dipindai menggunakan rekening bank atau dompet digital mana pun.  

Bank Mandiri juga memperluas akses pembiayaan UMKM melalui program referral yang didukung oleh edukasi layanan keuangan melalui Mandiri Agen (Agen Laku Pandai Mitra Bank Mandiri). Program ini diharapkan dapat semakin mempercepat digitalisasi dan inklusi keuangan bagi para pelaku usaha kecil.  

"Dengan dukungan yang berkelanjutan serta kolaborasi erat dengan pemerintah dan berbagai pihak serta inisiatif digitalisasi UMKM, kami memastikan bahwa KUR dapat tersalurkan secara tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi perekonomian. Kami percaya bahwa UMKM yang kuat akan berkontribusi signifikan dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat," kata Gumilang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement