Jumat 21 Mar 2025 12:15 WIB

Ekonom: Rupiah Menguat Dipengaruhi Sentimen ''Risk-On'' di Pasar Global

Nilai tukar rupiah menguat akibat sentimen risk-on menguat di pasar keuangan global.

Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS akibat menguatnya sentimen risk-on di pasar keuangan global seiring meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang lebih agresif. (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS akibat menguatnya sentimen risk-on di pasar keuangan global seiring meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang lebih agresif. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Ekonom PermataBank Josua Pardede mengatakan nilai tukar (kurs) rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat sentimen risk-on menguat di pasar keuangan global.

“Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS akibat menguatnya sentimen risk-on di pasar keuangan global seiring meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang lebih agresif,” ucapnya di Jakarta, Jumat (21/3/2025).

Baca Juga

Peningkatan ekspektasi tersebut disebabkan pertemuan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada bulan Maret 2025 yang memproyeksikan perlambatan ekonomi AS ke depan.

Pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell mengenai sifat inflasi tarif yang cenderung sementara juga turut mendorong sentimen risk-on lebih lanjut. “Hari ini, rupiah diperkirakan diperdagangkan dalam kisaran Rp 16.450–Rp 16.575 per dolar AS,” ungkap Josua.

Kendati nilai tukar rupiah menguat sepanjang perdagangan, obligasi mata uang ini diperdagangkan bervariasi pada perdagangan Kamis (20/3/2025). Imbal hasil seri acuan 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun masing-masing tercatat 6,80 persen, 7,11 persen, 7,11 persen, dan 7,12 persen. 

Volume perdagangan obligasi pemerintah tercatat sebesar Rp 22,36 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan volume perdagangan Rabu (19/3/2025) yang sebesar Rp 26,3 triliun. Pada Rabu, kepemilikan asing pada obligasi rupiah menurun sebesar Rp 250 miliar menjadi Rp 893 triliun atau 14,39 persen dari total outstanding.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Jumat pagi di Jakarta menguat sebesar 4 poin atau 0,02 persen menjadi Rp 16.481 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.485 per dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement