Rabu 19 Mar 2025 19:15 WIB

Gubernur BI: Aliran Modal Asing ke Instrumen Keuangan Domestik Membaik pada Maret 2025 

Modal asing ke SBN dan SBRI mencapai 0,3 miliar dolar AS.

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
Tangkapan Layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang mengunumkan tetap mempertahankan BI Rate pada level enam persen dalam konferensi pers RDG Bulanan BI Desember pada Kamis (21/12/2023).
Foto: Tangkapan Layar
Tangkapan Layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang mengunumkan tetap mempertahankan BI Rate pada level enam persen dalam konferensi pers RDG Bulanan BI Desember pada Kamis (21/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa neraca pembayaran Indonesia (NPI) tetap positif dan mendukung ketahanan eksternal. Hal itu terjadi seiring dengan di antaranya aliran modal asing yang bergerak membaik pada Maret 2025. 

“Aliran modal asing ke SBN dan SRBI pada Maret 2025, hingga 17 Maret 2025 mencatat net inflows masing-masing sebesar 0,2 miliar dolar AS dan 0,1 miliar dolar AS,” kata Perry dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Maret 2025 di Kompleks BI, Jakarta, Rabu (19/3/2025). 

Baca Juga

Ia menyebut, angka net inflows tersebut sejalan dengan imbal hasil yang menarik dan prospek perekonomian yang tetap baik. 

“Sementara itu, aliran modal ke saham selama Maret 2025 mencatat net outflows 0,3 miliar dolar AS, sejalan dengan perkembangan di pasar saham regional,” lanjutnya. 

Perry menuturkan, dengan perkembangan tersebut, investasi portofolio 2025 sejak awal tahun hingga 17 Maret 2025, mencatat net inflows  0,8 miliar dolar AS, didorong inflows pada SBN dan SRBI. 

Adapun tercatat, neraca perdagangan mengalami surplus berkelanjutan pada Februari 2025 yakni sebesar 3,1 miliar dolar AS, setelah pada Januari 2025 mencatat surplus 3,5 miliar dolar AS. 

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2025 sebesar 154,5 miliar dolar AS, setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. 

“Secara keseluruhan, defisit NPI pada 2025 diprakirakan tetap sehat seiring dengan surplus transaksi modal dan finansial yang berlanjut didukung imbal hasil investasi yang tetap menarik dan defisit transaksi berjalan yang terjaga dalam kisaran defisit 0,5 persen sampai dengan 1,3 persen dari PDB,” terangnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement