REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berpesan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menjaga kinerja dengan baik, merespons pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (18/3/2025).
“Kami berpesan kepada BUMN, dan juga nanti Danantara yang akan mengelola BUMN, kepastian pengelolaan BUMN secara profesional, transparan, seperti yang selama ini disampaikan Presiden Prabowo Subianto, itu menjadi prinsip yang terus dilakukan,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) di Jakarta, Selasa.
Menkeu pun menekankan manajemen BUMN bertanggungjawab untuk bisa menyampaikan kinerja mereka kepada publik, sehingga masyarakat bisa menaruh kepercayaan mereka terhadap perusahaan milik negara. “Kalau ada perusahaan swasta yang bergerak cukup dalam hari ini, tentu itu spesifik mengenai perusahaan tersebut,” tambahnya.
Secara umum, Sri Mulyani mengingatkan fondasi dari perusahaan yang go public harus terus dilaporkan kepada pasar, sehingga pasar memiliki asesmen terhadap valuasi yang adil dan baik. “Itu kewajiban kita bersama,” tuturnya.
Pada Selasa BEI melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Pembekuan perdagangan dipicu oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai lebih dari 5 persen.
Di sisi lain, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menyampaikan pihaknya tengah menyiapkan berbagai kebijakan (policy) sebagai upaya menjaga stabilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
“Kami juga memberikan kepada rekan-rekan wartawan, bahwasanya kami memiliki beberapa policy (kebijakan) yang akan kita lakukan,” ujar Inarno di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa.
Inarno menyampaikan berbagai upaya kebijakan itu akan dipaparkan dalam Konferensi Pers Respon Kebijakan OJK Mengantisipasi Volatilitas Perdagangan Saham di Main Hall BEI, pada Rabu (19/3/2025).