Selasa 18 Feb 2025 14:43 WIB

Pengemudi Ojol Minta Aplikator Berikan THR, Maxim Indonesia Pilih Berikan Bansos

Maxim akan memberikan bansos kepada mitra yang membutuhkan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolandha
Pengemudi ojek online Maxim
Foto: id.taximaxim.com
Pengemudi ojek online Maxim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah aplikator layanan transportasi online buka suara terkait adanya tuntutan dari para mitra ojek online (ojol) yang meminta tunjangan hari raya (THR). Salah satunya adalah Maxim Indonesia, yang berencana untuk memberikan bantuan sosial (bansos) kepada para mitranya.

Public Relations Specialist Maxim Indonesia Yuan Ifdal Khoir mengatakan, pihaknya akan memberikan bantuan hari raya kepada mitra pengemudi. Menurut dia, dalam momen Ramadhan dan Lebaran kali ini, Maxim Indonesia akan fokus memberikan bansos secara lebih luas kepada mitra yang membutuhkan di berbagai kota layanan Maxim di Indonesia.

Baca Juga

"Kami memahami bahwa menjelang momen Ramadan dan Hari Raya ini kebutuhan mitra pengemudi akan semakin bertambah. Oleh karena itu, saat ini Maxim tengah berfokus untuk mengadakan charity campaign dengan memberikan bantuan sosial kepada mitra pengemudi di berbagai kota di Indonesia," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Selasa (18/2/2025).

Adapun mengenai proses pembahasan pemberian THR untuk mitra pengemudi transportasi online, Yunan meminta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dapat memberikan keputusan yang obyektif. Artinya, keputusan itu harus berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang berlaku. 

"Saat ini, Maxim telah mengambil bagian dalam diskusi untuk mendukung mitra pengemudi sebagai gig-workers sebagai salah satu bentuk tenaga kerja di luar hubungan kerja," ujar Yunan.

Diketahui, ratusan pengemudi ojol melakukan aksi menuntut pemerintah membuat kebijakan agar mereka bisa mendapatkan THR, di Kantor Kemenaker pada Senin (17/2/2025). Selain melakukan aksi, para peserta juga melakukan off bid atau melakukan aplikasi. 

Ihwal aksi itu, Yunan menilai, hal itu tidak berpengaruh terhadap operasional penggunaan layanan di aplikasi Maxim. Ia mengeklaim, Maxim akan tetap bekerja secara normal dan terus berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pengguna.

Terkait adanya seruan aksi demonstrasi termasuk pada aksi off bid yang dilakukan mitra, Yunan menyebut, hal itu merupakan inisiatif pengemudi yang berada di luar jangkauan aplikator. Ia memastikan, Maxim tidak mendukung tindakan protes yang dapat mengganggu ketertiban umum dan tidak pernah memberikan perintah atau imbauan apapun kepada mitra pengemudi untuk melakukan penonaktifan aplikasi.

"Kami mengimbau mitra pengemudi untuk tetap melayani kebutuhan pengguna agar tetap bisa mendapatkan penghasilan dan tidak mudah terprovokasi dalam aksi unjuk rasa dengan selalu menjaga keamanan dan ketertiban," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement