REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana efisiensi anggaran secara masif menuai respons beragam dari berbagai kalangan. Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menyarankan Presiden Prabowo Subianto meninjau kembali keberadaan wakil menteri.
"Jika diperbolehkan saran, saya justru mendukung penghematan dimulai dengan meniadakan wakil menteri. Salah satu pos yang menurut saya tidak berguna adalah wakil menteri, bahkan ada yang punya wakil menteri sampai tiga orang," ujar Huda saat dihubungi Republika di Jakarta, Jumat (7/2/2025).
Huda menyampaikan efisiensi jangan hanya ditujukan bagi para pegawai negeri sipil (PNS), melainkan posisi yang lebih strategis di lingkungan kementerian dan lembaga. Selain menghapus jabatan wakil menteri, Huda juga menyoroti banyaknya tenaga ahli yang membuat anggaran menjadi membengkak.
"Sisir tenaga ahli yang tidak diperlukan, terutama di tempat-tempat yang selama ini menjadi 'tempat pensiun' pejabat negara. Jabatan-jabatan seperti itu yang harusnya diefisiensikan," lanjut Huda.