REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis data perdagangan pada 13—17 Januari 2025. Mayoritas kinerja bursa sepekan terakhir ditutup pada zona positif.
“Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini mengalami peningkatan sebesar 0,93 persen menjadi berada pada level 7.154,658 dari 7.088,866 pada pekan lalu. Kapitalisasi pasar bursa pekan ini juga mengalami kenaikan sebesar 0,56 persen menjadi Rp 12.472 dari Rp 12.403 triliun pada sepekan sebelumnya,” kata BEI dalam keterangan resmi, Jumat (17/1/2025).
Tercatat, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa pekan ini mengalami kenaikan sebesar 34,77 persen menjadi 1,39 juta kali transaksi dari 1,04 juta kali transaksi pada pekan lalu. Kemudian, peningkatan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa pekan ini, yaitu sebesar 33,50 persen menjadi Rp 11,64 triliun dari Rp 8,72 triliun pada pekan sebelumnya.
Namun, BEI mencatat rata-rata volume transaksi harian bursa pekan ini mengalami penurunan sebesar 0,86 persen menjadi 17,51 miliar lembar saham dari 17,66 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya. “Investor asing hari ini mencatatkan nilai beli bersih Rp 240,20 miliar. Namun sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp 2,69 triliun,” terangnya.
BEI diketahui melakukan berbagai kegiatan pada pekan 13—17 Januari 2025. Di antaranya ada pencatatan perdana tiga saham dan satu obligasi.
Pada Senin (13/1), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT), dan PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) mencatatkan sahamnya serta sekaligus menjadi perusahaan ke-6, ke-7, dan ke-8 yang tercatat pada tahun 2025 di BEI.
CBDK bergerak pada sektor properti & real estat dengan subindustri pengembang dan operator real estat. OBAT bergerak pada sektor Kesehatan dengan subindustri farmasi. Sedangkan DGWG bergerak pada sektor Barang Baku dengan subindustri Barang Kimia Pertanian.
Pada hari yang sama, Obligasi Berkelanjutan V MNC Kapital Indonesia Tahap I Tahun 2024 diterbitkan oleh PT MNC Kapital Indonesia Tbk dengan nilai nominal sebesar Rp500.000.000.000. Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi ini adalah idBBB+ (Triple B plus) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak sebagai Wali Amanat.
“Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2025 adalah enam emisi dari lima emiten senilai Rp 7,50 triliun. Dengan pencatatan ini, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 591 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 477,06 triliun dan 85,71 juta dolar AS, yang diterbitkan oleh 134 emiten,” jelas BEI.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 234 seri dengan nilai nominal Rp 6.126,51 triliun dan 502,10 juta dolar AS. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak delapan emisi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nilai Rp 2,42 triliun.
Kemudian, agenda lainnya yakni Self-Regulatory Organization (SRO) kembali menyelenggarakan kegiatan corporate social responsibility (CSR) sebagai rangkaian Peringatan 47 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia (HUT ke-47 Pasar Modal Indonesia). CSR kali ini berupa pemberian pohon produktif di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penyerahan CSR ini dilakukan pada Rabu (15/1/2025) di Komunitas Tegalsari Maritim (KTM) Ekowisata Susur Sungai dan Konservasi Mangrove, Dusun Umbulrejo, Desa Sidodadi, Kabupaten Malang. Pemberian bantun penanaman pohon produktif ini adalah bentuk komitmen SRO dalam menyukseskan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya yang terkait dengan pengurangan dampak perubahan iklim Indonesia, perlindungan ekosistem, serta mitigasi bencana alam di antaranya erosi tanah dan banjir.