REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Unilever Indonesia Tbk (Perseroan) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan Rapat Umum Pemegang Saham Independen (RUPS Independen) menyetujui dua keputusan strategis yakni divestasi bisnis es krim senilai Rp 7 triliun (tidak termasuk PPN) kepada PT The Magnum Ice Cream Indonesia dan perubahan susunan direksi.
Penjualan bisnis es krim ini merupakan bagian dari langkah strategis Unilever Indonesia untuk fokus pada bisnis inti, yakni Home and Personal Care (termasuk Home Care, Beauty & Wellbeing, dan Personal Care) serta Nutrition. Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, menyebut langkah ini sebagai upaya memperkuat posisi perusahaan di pasar.
"Unilever Indonesia bermaksud merampingkan operasional, meningkatkan efisiensi, dan mendorong inovasi dengan mengembalikan fokus pada area bisnis inti kami. Pendekatan strategis ini memungkinkan alokasi sumber daya yang lebih baik, memperkuat posisi kami di pasar, dan pada akhirnya meningkatkan kinerja keuangan,” jelasnya dalam RUPSLB yang digelar Selasa (14/1/2025) kemarin.
Dalam jangka pendek, hasil dari transaksi ini direncanakan akan didistribusikan kepada pemegang saham sebagai dividen tunai. “Transaksi ini diharapkan dapat memberikan manfaat langsung kepada para pemegang saham dan memperkuat posisi kas Perseroan,” tambah Benjie.
Setelah transaksi selesai, perusahaan akan lebih berfokus pada Home and Personal Care (meliputi Home Care, Beauty & Wellbeing, dan Personal Care) serta Nutrition. Langkah ini juga diharapkan mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap pendanaan eksternal sekaligus memperkuat posisi kas perusahaan untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Dalam RUPSLB kemarin juga mengesahkan perubahan komposisi direksi. Direksi baru yang diangkat adalah:
1. Alejandro Meinardo Jr Santos Concha, berpengalaman 30 tahun di bidang penjualan dan manajemen, termasuk sebagai Ice Cream General Manager dan VP Customer Development di Indonesia.
2. Vandana Suri, pemimpin pemasaran dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, termasuk kesuksesan rebranding Pond’s pada 2023.
3. Neeraj Lal, pakar di bidang keuangan dan operasional global dengan pengalaman 22 tahun, termasuk 17 tahun di Unilever.
Benjie menyampaikan apresiasi kepada direksi sebelumnya, Hernie Raharja, Ainul Yaqin, dan Vivek Agarwal, atas kontribusi luar biasa mereka. Hernie memutuskan untuk mengejar peluang baru di luar Unilever, sementara Vivek dan Ainul akan mengemban peran strategis di Unilever Global.
“Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen kami untuk membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan. Dengan fokus baru, kami yakin dapat menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada di masa depan,” harap Benjie.