Selasa 07 Jan 2025 18:03 WIB

Kredit Perbankan pada November 2024 Tumbuh Double Digit 

Pertumbuhan kredit pada November 2024 mengalami penurunan tipis dibandingkan Oktober.

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
Logo of Financial Service Authority or Otoritas Jasa Keuangan (OJK) in Indonesian language. (illustration)
Foto: dok. Republika
Logo of Financial Service Authority or Otoritas Jasa Keuangan (OJK) in Indonesian language. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan kinerja perbankan pada November 2024 tumbuh positif. Pertumbuhan kredit pada periode tersebut tercatat masih berada pada posisi double digit

“Kinerja intermediasi perbankan masih tumbuh positif dengan preferensi risiko yang tetap tejaga pada November 2024. Pertumbuhan kredit masih melanjutkan double digit growth sebesar 10,79 persen yoy menjadi Rp 7.717 triliun,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Desember 2024 pada Selasa (7/1/2025). 

Baca Juga

Pertumbuhan kredit pada November 2024 mengalami penurunan tipis dibandingkan pertumbuhan kredit pada Oktober 2024 yang sebesar 10,92 persen. Namun, lebih besar dibandingkan angka pertumbuhan kredit pada bulan yang sama di tahun lalu sebesar 10,38 persen. 

“Di sisi lain, dana pihak ketiga atau DPK tercatat tumbuh 7,54 persen yoy. Pada Oktober atau bulan sebelumnya tumbuh 6,74 persen yoy, sehingga menjadi Rp 8.835,9 triliun, dengan giro menjadi kontributor pertumbuhan yang besar,” ujarnya. 

Dian melanjutkan, likuiditas industri perbankan pada Novembr 2024 tetap memadai, dengan rasio alat likuid non core deposit (AL/NCD) dan alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 112,94 persen dan 25,57 persen. Angka-angka tersebut masih di atas threshold masing-masing 50 persen dan 10 persen. 

“Kualitas kredit juga tetap terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,19 persen, dibandingkan Oktober 2024 sebesar 2,20 persen, dan NPL net 0,75 persen, pada Oktober 0,77 persen,” lanjutnya. 

Dian melanjutkan, angka loan at risk (LaR) menunjukkan tren penurunan. Pada November 2024, angka LaR mencapai 9,82 persen, turun dibandingkan bulan sebelumnya di angka 9,94, ataupun bulan yang sama pada tahun sebelumnya di angka 10,94 persen. 

“Rasio LaR lebih rendah dibandingkan level sebelum pandemi sebesar 9,93 persen pada Desember 2019,” ungkapnya.

Adapun, secara umum tingkat profitabilitas bank atau ROA pada November 2024 tercatat sebesar 2,69 persen, lebih rendah dibandingkan Oktober 2024 sebesar 2,73 persen. 

“Ini menunjukkan kinerja industri perbankan tetap resilien dan stabil. Hal ini tercermin dari permodalan atau capital adequacy ratio yang berada di level tinggi dan meningkat yakni 26,92 persen, sebelumnya 27,02 persen, dan menjadi bantalan mitigasi risiko yang kuat di tengah kondisi ketidakpastian global,” terang Dian. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement