Senin 06 Jan 2025 07:26 WIB

IHSG Menghijau di Pekan Perdana 2025, Menjauh dari Level 7.000-an

Mayoritas kinerja saham pada periode tersebut berada pada zona positif.

Rep: Eva Rianti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pekerja mengamati layar yang menampilkan data pergerakan perdagangan saham saat pembukaan perdagangan saham tahun 2025 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2025).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja mengamati layar yang menampilkan data pergerakan perdagangan saham saat pembukaan perdagangan saham tahun 2025 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis data perdagangan saham pada periode 30 Desember 2024—3 Januari 2025, atau pekan pertama di 2025. Data menunjukkan, mayoritas kinerja saham pada periode tersebut berada pada zona positif.

“Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini mengalami peningkatan sebesar 1,82 persen menjadi berada pada level 7.164,429 dari 7.036,571 pada pekan lalu,” tulis BEI dalam keterangan resmi, dikutip Ahad (5/1/2025).

Baca Juga

Tercatat pada pekan tersebut nilai kapitalisasi pasar bursa mencapai Rp 12.445 triliun. Angka tersebut mengalami peningkatan 1,48 persen dari pekan sebelumnya sebesar Rp 12.264 triliun.

“Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian bursa sebesar 6,08 persen menjadi 1,03 juta kali transaksi dari 970 ribu kali transaksi pada pekan lalu,” terangnya.

Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa mengalami penurunan sebesar 8,45 persen menjadi Rp9,74 triliun dari Rp 10,64 triliun pada pekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian bursa juga tercatat mengalami penurunan, yakni sebesar 12,40 persen menjadi 21,38 miliar lembar saham dari 24,40 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.

“Investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp 817,08 miliar sepanjang tahun 2025,” tulisnya.

Diketahui, pada pekan perdana 2025 tersebut, ada sejumlah kegiatan yang digelar oleh BEI. Pada Senin (30/12/2024), perdagangan BEI tahun 2024 resmi ditutup oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia (OJK RI) Inarno Djajadi di Main Hall BEI.

Berdasarkan data yang dihimpun, sepanjang tahun 2024, IHSG mengalami pelemahan sebesar 2,65 persen, dan pada akhir perdagangan tahun 2024 yakni 30 Desember 2024, IHSG ditutup pada level 7.079,905.

Pencapaian pasar modal Indonesia selama tahun 2024 merupakan upaya Self-Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari BEI, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), serta PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), termasuk dorongan dari seluruh stakeholders, dan dengan dukungan OJK.

“Selama tahun 2024, pasar modal Indonesia tidak hanya mencatatkan pencapaian serta hal baru, tetapi juga terus berupaya dengan selalu berkembang agar senantiasa memberikan optimisme untuk menghadapi tahun 2025,” tulis BEI.

Lalu, pada Kamis (2/1/2025), perdagangan BEI tahun 2025 resmi dibuka oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati, didampingi oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner OJK RI Mahendra Siregar, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK RI Inarno Djajadi, serta Direktur Utama BEI Iman Rachman.

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani menyampaikan bahwa pemerintah akan mendukung upaya pengembangan dan penguatan pasar modal Indonesia. Seperti program pendalaman pasar melalui edukasi dan peningkatan literasi masyarakat dan penyempurnaan kerangka pengaturan di sektor keuangan. Juga penyelesaian produk turunan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), serta implementasi pajak karbon dan regulasi batas emisi sektoral untuk mendorong pengembangan bursa karbon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement