REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peran strategis Rumah BUMN binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) semakin menonjol dalam memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia. Hingga September 2024, lebih dari 457 ribu UMKM telah terdaftar di Rumah BUMN BRI, dengan total 14 ribu pelatihan telah dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing pelaku usaha.
Rumah BUMN, sebuah inisiatif dari Kementerian BUMN, hadir sebagai pusat kolaborasi bagi UMKM untuk mendapatkan pelatihan, fasilitasi bisnis, serta akses pasar. Sebagai salah satu pelopor program ini, BRI telah mendirikan 54 titik Rumah BUMN di seluruh Indonesia. Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menyatakan, program ini tak hanya menyediakan tempat pertemuan, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan UMKM secara berkelanjutan.
“Rumah BUMN berperan penting dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM di Indonesia. Dengan program ini, kami fokus pada menaikkelaskan UMKM agar mampu bersaing di pasar global,” ujar Supari dalam keterangan tertulis, Ahad (29/12/2024).
Kontribusi UMKM terhadap ekonomi nasional sangat signifikan. Dengan mencakup 99 persen total unit usaha, menyumbang 60,51 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dan menyerap hampir 97 persen tenaga kerja, pemberdayaan UMKM menjadi prioritas utama. Keberadaan Rumah BUMN BRI memberikan dampak nyata, mulai dari peningkatan kualitas produk hingga peluang akses pasar yang lebih luas, baik lokal maupun global.
Melalui program ini, BRI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung UMKM sebagai motor penggerak ekonomi nasional, menjadikan Rumah BUMN sebagai katalis untuk transformasi pelaku usaha menjadi pemain yang kompetitif di tingkat internasional.