Sabtu 16 Nov 2024 09:11 WIB

Dukung Serapan Dalam Negeri, Menko Zulhas: Impor Susu Kita Perketat

Zulhas meminta syarat penyerapan susu lokal bagi industri yang impor susu.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Friska Yolandha
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) kembali menegaskan untuk mendukung produksi susu dalam negeri.
Foto: Dok. Kemendag
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) kembali menegaskan untuk mendukung produksi susu dalam negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) kembali menegaskan untuk mendukung produksi susu dalam negeri. Ia juga sudah meminta Kementerian Perdagangan untuk mengkaji ulang dan memperketat aturan impor susu.

Hal itu diungkapkan Zulhas guna menanggapi terkait polemik peternak yang membuang puluhan ribu liter susu di Boyolali gegara produksinya tak terserap industri, beberapa hari lalu. 

Baca Juga

"Kita sudah minta berkoordinasi dengan Kemendag agar diutamakan produksi dalam negeri. Jika kurang baru impor,” ujar Zulhas sesaat setelah peresmian Pasar Natar di Lampung Selatan, dalam keterangan resmi Kemenko Pangan, dikutip Sabtu (16/11/2024).

Ia secara rinci meminta penyerapan susu produksi peternak lokal sebagai syarat bagi Industri untuk impor susu.

“Sedang kita godok dengan Kemendag. Nanti itu yang boleh (impor) itu tidak semuanya. Yang boleh impor susu ya pelaku industri yang terlebih dulu menyerap susu hasil peternak lokal sehingga tidak terjadi lagi apa yang di Boyolali,” tegas Zulhas.

Terkait isu kualitas susu dalam negeri yang dituding kurang, Zulhas juga menegaskan pembelaannya. Ia pun meminta agar industri melakukan pembinaan agar ada kualitas yang meningkat.

“Kalau (soal) kualitas tidak layak peternaknya dibimbing dong, ya kan,” ujarnya.

Menko Pangan meresmikan Pasar Natar ini, pada Jumat (15/11/2024). Zulhas optimistis usai direvitalisasi, fasilitas tersebut bisa membantu perdagangan dan perekonomian warga Lampung Selatan.

Ia menjelaskan proses revitalisasi pasar Natar rampung tak sampai satu tahun. Ia berharap pasar yang dapat menampung 779 pedagang itu bisa membantu perdagangan dan perekonomian warga Lampung Selatan.

“Alhamdulillah dibangun, siang malam (dikerjakan). Belum setahun sudah alhamdulillah selesai menampung 779 pedagang. Mudah-mudahan ini bisa membantu menjadi sarana prasarana masyarakat Lampung Selatan untuk perdagangannya, ekonominya, pertaniannya, dan lain-lain,” ujar Zulhas.

“Kami juga sampaikan terima kasih untuk Kementerian PU dan Kemendag yang bekerja begitu keras” sambungnya.

Pasar Natar memiliki luas lahan 6.462 meter persegi, dengan luas lantai dasar 3.735 meter persegi, dan luas lantai dua 3.104 meter persegi. Total luas lantai bangunan 6.839 meter persegi, jumlah pedagang 800 orang, jumlah lapak 496 unit, jumlah ruko 18 unit, dan jumlah kios kecil 286 unit.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement