Selasa 12 Nov 2024 19:25 WIB

Pertumbuhan Penjualan Ritel pada Oktober Diperkirakan Melambat

Penjualan eceran pada Oktober 2024 diperkirakan mencapai 209,5.

Rep: Eva Rianti / Red: Friska Yolandha
Pedagang memilah cabai rawit di Pasar Sederhana, Kota Bandung, Selasa (15/10/2024). Penjualan eceran pada Oktober melambat,
Foto: Edi Yusuf
Pedagang memilah cabai rawit di Pasar Sederhana, Kota Bandung, Selasa (15/10/2024). Penjualan eceran pada Oktober melambat,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyampaikan survei penjualan eceran atau ritel pada Oktober 2024 diperkirakan mencapai 209,5 atau tumbuh 1,0 persen (year on year/yoy). Angka tersebut mengalami perlambatan dibandingkan survei penjualan eceran pada September 2024 sebesar 210,5 atau tumbuh 4,7 persen (yoy). 

“Kinerja penjualan eceran tersebut ditopang oleh peningkatan penjualan kelompok barang budaya dan rekreasi, suku cadang dan aksesori, serta subkelompok sandang,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan resmi, Selasa (12/11/2024). 

Baca Juga

Denny menuturkan, Adapun secara bulanan penjualan eceran membaik meskipun masih mengalami kontraksi sebesar 0,5 persen (month to month/mtm). Ia menyebut, hal itu didorong oleh kenaikan penjualan subkelompok sandang, perlengkapan rumah tangga lainnya, serta suku cadang dan aksesori didukung oleh kelancaran distribusi. 

“Dari sisi harga, tekanan inflasi tiga dan enam bulan yang akan datang, yaitu pada Desember 2024 dan Maret 2025 diprakirakan meningkat,” ujar dia.

Hal tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Desember 2024 dan Maret 2025 yang masing-masing tercatat sebesar 152,6 dan 169,4. Angka itu lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 134,3 dan 155,9. 

“Peningkatan tersebut sejalan dengan kenaikan permintaan saat Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada Desember 2024 dan bulan Ramadan pada Maret 2025,” terangnya. Eva Rianti 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement