Selasa 05 Nov 2024 19:40 WIB

Pemerintah Tetap Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi Tercapai

Ekonomi Indonesia tetap menunjukkan kinerja yang cukup baik.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Satria K Yudha
Susana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, Maluku Utara, Rabu (16/10/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Andri Saputra
Susana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, Maluku Utara, Rabu (16/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,95 persen (yoy) pada kuartal III 2024. Angka tersebut mengalami perlambatan dibandingkan pada kuartal II dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,05 persen (yoy). 

Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengatakan, meski melambat, Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang stabil pada kuartal III 2024. Capaian 4,95 persen di tahun ini, kata Airlangga, hampir sama dengan kuartal ketiga tahun lalu yang mencapai 4,94 persen. 

Bahkan, meskipun ada penurunan permintaan produk di pasar global, perekonomian Indonesia tetap menunjukkan kinerja positif. Ia pun optimis pertumbuhan Indonesia akan sesuai target APBN sebesar 5,2 persen hingga akhir tahun 2024.

"Dengan pertumbuhan 5,03 persen pada tiga kuartal pertama tahun ini, kita masih bisa berharap ekonomi kita akan bertumbuh sekitar 5 persen pada akhir tahun, sesuai dengan target APBN," ujar Airlangga di Jakarta, Selasa (5/11/2024).

Pasalnya, ekonomi Indonesia tetap menunjukkan kinerja yang cukup baik di tengah tantangan global, termasuk ketegangan di Timur Tengah, perang Ukraina yang masih berlangsung, dan ketidakpastian politik di Amerika Serikat. Padahal, pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi akan tetap di bawah rata-rata historis, dengan proyeksi IMF yang memperkirakan hanya sekitar 3,2 persen di tahun ini.

“Kita patut bersyukur karena meski dalam kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih stabil,” harap Airlangga. 

Pertumbuhan ini, lanjut Airlangga, sebagian besar didorong oleh sektor konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,91 persen, serta Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang mencatatkan angka 5,15 persen. Sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan signifikan, seperti transportasi dan pergudangan (8,64 persen), serta makanan dan minuman (8,33 persen), turut memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian ini.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan, pertumbuhan tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal III pada 2023 lalu yang berada di angka 4,94 persen. Sedangkan, dibandingkan pada kuartal II 2024 sebesar 5,05 persen (yoy), pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2024 melambat. 

Amalia melanjutkan, bila dibandingkan dengan kuartal II 2024(qtq), ekonomi Indonesia tumbuh 1,5 persen. Pertumbuhan secara qtq tersebut sejalan dengan pola musiman seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan qtq pada kuartal III lebih rendah daripada kuartal II. 

“Secara ctc (cumulative to cumulative), ekonomi Indonesia tumbuh 5,03 persen sepanjang periode Januari—September 2024,” katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement