Selasa 01 Oct 2024 14:09 WIB

Erick: Kolaborasi Mandiri dan HBAP Dukung Akselerasi Kebutuhan Listrik Indonesia

Erick berharap kolaborasi ini dapat berkontribusi besar.

Suasana penandatanganan kerja sama strategis antara Bank Mandiri dan HBAP di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (30/9/2024).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Suasana penandatanganan kerja sama strategis antara Bank Mandiri dan HBAP di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (30/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri menjalin kemitraan strategis dengan PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) dalam mendukung pemerataan dan pemenuhan kebutuhan listrik nasional. Kerja sama jangka panjang ini berfokus pada pengembangan sektor kelistrikan di Indonesia, khususnya dalam mendukung operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel-8 di Desa Tanjung Lalang, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.

Menteri BUMN Erick Thohir menyambut kolaborasi yang apik antara Bank Mandiri dengan PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) dan PT Bukit Asam Tbk. Hal ini menjadi wujud sinergi antara BUMN dengan perusahaan swasta bahkan asing dan dapat mendukung program Pemerintah.

Baca Juga

"Saya menyambut baik langkah Bank Mandiri bersama Bukit Asam dan kolaborasi serta HBAP, dengan penerapan Good Corporate Governance (GCG). Pendanaan ini untuk membuka persaingan yang positif serta membangun rantai pasok sektor industri di Indonesia," ujar Erick saat menghadiri penandatanganan Perjanjian Fasilitas Kredit Bank Mandiri dengan HBAP di Auditorium Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (30/9/2024).

Erick berharap kolaborasi ini dapat berkontribusi besar dalam menunjang kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat, terutama di Provinsi Sumatera Selatan dan sekitarnya. Dalam kemitraan strategis ini, ucap Erick, Bank Mandiri memberikan pembiayaan kredit investasi sebesar 1,27 miliar dolar AS atau sebesar Rp 19,24 triliun (kurs Rp 15.131 per dolar AS) yang dirancang untuk kebutuhan refinancing dan memperkuat operasional HBAP sebagai penyedia listrik terstandarisasi global.

Saat ini, PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 telah beroperasi secara komersial dengan kapasitas produksi 2x660 MW serta menjadi bagian dari Program Nasional Pembangunan Pembangkit Listrik 35 ribu MW. PLTU ini juga menjadi salah satu pembangkit listrik yang memanfaatkan teknologi super critical yang efisien dan ramah lingkungan dengan penerapan teknologi Flue Gas Desulfurization (FGD) untuk menekan emisi gas buang.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, Bank Mandiri berkomitmen menjadi mitra keuangan terpercaya bagi seluruh pelaku industri. Kolaborasi ini diharapkan dapat menunjang kebutuhan listrik nasional, sejalan dengan rencana kerja dan pengembangan yang dilakukan oleh PLN.

“Kami berupaya memberikan solusi perbankan terbaik untuk mendukung pertumbuhan HBAP dalam mencapai visi menjadi perusahaan penyedia listrik kelas dunia yang berorientasi pada nilai-nilai keberlanjutan,” ujar Darmawan.

Selain dukungan finansial, lanjut Darmawan, Bank Mandiri juga berkomitmen untuk memberikan layanan yang Adaptif dan Solutif berbasis digital, antara lain lewat Kopra by Mandiri yang hadir sebagai platform terintegrasi yang mendukung ekosistem bisnis nasabah korporasi. Melalui platform digital ini, ucap Darmawan, Bank Mandiri menyediakan berbagai fitur seperti manajemen arus kas yang lebih efisien, akses pembiayaan, dan layanan perbankan digital lainnya, sehingga mempercepat proses transaksi bisnis.

Tidak hanya itu, Bank Mandiri juga menyediakan layanan digital inovatif bagi karyawan HBAP melalui aplikasi Livin’ by Mandiri. Darmawan menyampaikan platform ini menyediakan beragam kemudahan transaksi harian dengan fitur-fitur inovatif seperti pembayaran digital, pengelolaan tabungan, hingga investasi.

"Melalui sinergi antara Bank Mandiri dan HBAP, kami berharap dapat berkontribusi pada pengembangan industri kelistrikan yang lebih maju dan terintegrasi di Indonesia. Ini bukan hanya sebuah kerja sama bisnis, tetapi juga komitmen kami dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan menciptakan nilai tambah yang signifikan kepada masyarakat," sambung Darmawan.

Darmawan berharap dukungan ini dapat membuat operasional PLTU Sumsel-8 lebih baik dan memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat di wilayah Sumatera Selatan, serta mendukung pemenuhan kebutuhan energi di tingkat nasional. Darmawan menilai kolaborasi ini merupakan salah satu langkah penting Bank Mandiri dalam memperkuat perannya sebagai mitra strategis dalam pembangunan infrastruktur energi nasional yang lebih merata dan berkelanjutan.

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arsal Ismail mengapresiasi kerja sama dengan Bank Mandiri. Arsal berharap sinergi ini memberikan dukungan untuk keberlanjutan pasokan tenaga listrik dari PLTU Tanjung Lalang dalam sistem kelistrikan wilayah Sumatera, serta meningkatkan efek berganda bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.

"Dengan demikian, kerja sama ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," kata Arsal.

Vice President China Huadian Overseas Investment Zhou Qingke mengatakan fasilitas kredit yang diberikan Bank Mandiri akan dimanfaatkan untuk pembiayaan kembali pinjaman jangka panjang HBAP. Hal ini juga bertujuan mendukung kelancaran operasional PLTU Tanjung Lalang.

"Dengan adanya dukungan finansial ini, HBAP diharapkan dapat terus berkontribusi secara signifikan dalam mendukung sistem kelistrikan di Indonesia, serta mencapai visi jangka panjangnya sebagai penyedia listrik yang berstandar internasional," kata Zhou. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement