REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Hari menunjukkan pukul delapan pagi. Aktivitas di Posyandu Baros masih sepi. Hanya ada beberapa petugas yang sedang bersiap menyambut kedatangan orang tua dan bayi serta balita mereka. Hari ini hari menimbang.
Satu per satu, ibu dan anak yang tinggal di Kampung Baros, Distrik Klasafet, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, tersebut mulai berdatangan. Mereka mengantre dan melapor di petugas terdepan, menyerahkan buku KIA, kemudian duduk menunggu giliran penimbangan.
Ales (2 tahun) dapat giliran pertama. Ia dan adiknya masuk ke ruangan posyandu untuk ditimbang. Beratnya sepuluh kilogram. Sementara adiknya ditimbang di atas timbangan bayi karena usianya belum sampai setahun
Setelah selesai ditimbang, Ales bergabung bersama teman-teman lainnya yang asyik bermain bola dan balok susun yang berada di sudut ruang posyandu.
Kepala Distrik Klasafet, Femmy Katherine Momot, mengatakan posyandu di Kampung Baros sudah berjalan kurang lebih lima tahun. Posyandu ini aktif setiap bulannya melayani pemeriksaan kesehatan anak-anak.
"Tidak hanya posyandu anak-anak, ada juga posyandu lansia dan pemeriksaan bidan," kata Femmy saat ditemui di sela kegiatan posyandu, belum lama ini.
Saat ini, terdapat 20 anak yang rutin diperiksa tumbuh kembangnya oleh Posyandu Baros. Seperti posyandu pada umumnya, petugas memeriksa perkembangan berat dan tinggi badan anak. Mereka juga melakukan vaksinasi yang bekerja sama dengan puskesmas setempat.
Selain itu, Posyandu Baros juga beberapa kali menggelar bimbingan dan pembinaan bagi orang agar bayi dan balita tumbuh sesuai kurva.
Selama benerapa tahun terakhir, kader Posyandu Baros mendapatkan sejumlah bantuan dari PT Pertamina EP melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL). Femmy mengatakan, Pertamina melakukan pelatihan dan bimbingan kepada kader untuk melakukan pelayanan di lima meja yang ada di Posyandu.
"Mulai dari penimbangan, sampai mereka nanti bagaimana dapat asupan makan sehat," katanya.
Selain itu, Pertamina juga memberikan bantuan berupa alat seperti timbangan digital, timbangan bayi, hingga tempat tidur partus. "Biasanya mereka (Pertamina) tanya kita butuh apa, baru setelah itu mereka berikan untuk kita," katanya.
Femmy mengatakan dirinya dan masyarakat sekitar sangat terbantu dengan kehadiran Pertamina EP. Mereka bisa memaksimalkan kader dan sumber daya yang ada untuk mencegah stunting di wilayah tersebut.
Ia juga bersyukur saat ini tidak ada anak di wilayah Baros yang mengalami stunting. "Awal 2023 ada anak yang punya gejala stunting, ada tiga orang, tapi sudah ditangani dan sekarang sudah tidak masuk kategori lagi," katanya.
Relations Pertamina EP Papua Field, Andi Njo, mengatakan program TJSL Pertamina EP ini bekerja sama dengan Yayasan Kasuari. Mereka memberikan pendampingan di empat kampung di Distrik Klasafet.
Selain pelatihan dan pendampingan kader posyandu, Pertamina EP juga memberikan pelatihan parenting dan pemberian makanan tambahan yang baik dan sehat untuk anak-anak. Ke depan, Pertamina EP juga akan melakukan program pelatihan yang bertujuan memberdayakan potensi pangan lokal untuk membantu pemenuhan gizi anak-anak Klasafet.
"Kita mau selenggarakan pelatihan untuk berdayakan potensi pangan lokal yang bisa bantu memenuhi gizi anak untuk mencegah gizi kurang," kata Andi saat ditemui di lokasi yang sama.
Gizi kurang jadi fokus Pertamina EP
Gizi kurang merupakan salah satu fokus dan perhatian Pertamina EP di wilayah ini. Perseroan intens bekerja sama dengan posyandu di distrik setempat untuk memantau status gizi anak-anak.
"Berbagai cara kita lakukan agar anak dapat naik status yang gizi buruk atau kurang menjadi gizi normal, salah satunya memberikan makanan tambahan," katanya.
Untuk meningkatkan status gizi anak, Andi mengatakan hal itu tidak hanya bisa dilakukan dengan pemberian makanan tambahan. Harus ada komitmen dan pola asuh yang baik dari orang tua anak agar anak bisa bertumbuh dengan baik dan sehat.
"Karena itu kita juga berikan pelatihan parenting yang berkaitan dengan sanitasi lingkungan," katanya. Hal itu bertujuan agar anak tumbuh dan berkembang di lingkungan yang sehat, mendapatkan asupan makanan yang bergizi, sehingga mereka sehat baik fisik maupun mental.
Pertamina EP juga melakukan program TJSL lainnya berupa pengadaan fasilitas air bersih untuk warga di sekitar Klasafet. Fasilitas uang diberikan berupa filter air dan pipanisasi.
Air bersih disedot dari Sungai Klasafet menuju tempat penamlungan untuk difilter. Air bersih kemudian disalurkan langsung ke rumah warga melalui pipanisasi.
Air bersih ini sangat mempengaruhi kualitas kehidupan masyarakat. Dengan air yang bersih, masyarakat lebih sehat, terhindar dari penyakit, dan bisa beraktivitas dengan lebih baik.