Senin 01 Jul 2024 18:41 WIB

Inovasi PHR dalam Eksplorasi, Tambah Potensi Cadangan Minyak Blok Rokan untuk Indonesia

Eksplorasi memberikan tambahan sumber daya migas signifikan.

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus berupaya meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) pasca-alih kelola Blok Rokan. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus berupaya meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) pasca-alih kelola Blok Rokan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus berupaya meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) pasca-alih kelola Blok Rokan. Salah satunya melalui kegiatan eksplorasi dari blok tersebut. Kegiatan eksplorasi ini memberikan tambahan sumber daya migas signifikan.

EVP Upstream Business PHR Andre Wijanarko mengatakan, PHR berkomitmen melakukan kerja pasti eksplorasi masif dan agresif. Eksplorasi meliputi 11 sumur eksplorasi, seribu kilometer persegi seismik 3D dan lima studi geologi dan geofisika (G&G).

Baca Juga

Andre menjelaskan, pada  tiga tahun pertama semenjak alih kelola, PHR sudah melaksanakan pemboran tujuh sumur eksplorasi. Sumur eksplorasi pertama yakni Sidingin North-1 membukukan tambahan sumber daya kontinjen dengan angka di tempat sebesar 31,5 juta barel minyak.

Terdapat dua sumur eksplorasi migas non konvensional (MNK) yakni Gulamo dan Kelok DET. Itu merupakan sumur terdalam di wilayah Sumatera bagian tengah yang secara operasional sukses dan diharapkan akan memberi tambahan sumber daya, setelah kegiatan operasional, dan evaluasi selesai pengeboran.

"Kegiatan operasi pemboran empat sumur eksplorasi lainnya adalah migas konvensional, yakni Pinang East, Mibasa, Sihangat dan Astrea masih berlangsung dan bahkan pada tahapan ini sudah menunjukkan hasil yang positif dan sedang menunggu uji kandungan lapisan maupun dilanjutkan ke tahapan produksi," kata Andre, dalam keterangan resminya, Senin (1/7/2024).

Pemboran eksplorasi Rokan, lanjut dia, sebetulnya telah dimulai sejak 2023 lalu. Hasil uji kandungan berupa aliran minyak 300 BOPD pada lapisan baru tight sand sumur Sidingin North-1. Saat ini sedang dalam proses penentuan status Eksplorasi bersama dengan sumur Pinang East-1.

Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan, pemboran eksplorasi PHR adalah bentuk realisasi Komitmen Kerja Pasti (KKP) tahun 2021-2026 yang harus dilaksanakan. Ini mengingat Blok Rokan sebagai SDA non-renewable yang nyaris satu abad memberikan sumber migas bagi bangsa, dan masih terus diupayakan hasilnya. 

"Kami apresiasi PHR telah menunjukkan upaya nyata sejak awal operasi masifnya, baik jumlah pengeboran di area existing (telah ada), maupun area sumur-sumur eksplorasi baru yang berpotensi menjadi sumber cadangan minyak bumi yang targetnya berbeda dari lapisan sebelumnya," ujar Rikky. 

Ia menjelaskan, bagian KKP PHR lainnya yang sudah disetujui adalah program Eksploitasi melalui teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR). Program EOR ini, diharapkan bisa menggenapkan penyelesaian komitmen KKP. Sehingga menjadi milestone penting peningkatan produksi PHR di Blok Rokan untuk target nasional Satu Juta barel per hari, pada 2030.

PHR juga secara aktif melakukan evaluasi geologi dan geofisika bawah permukaan untuk mengidentifikasi potensi-potensi yang selama ini terlewat. Secara khusus, potensi target dangkal atau Low Quality Reservoir (LQR). Dengan penggunaan konsep dan teknologi baru, tambahan sumber daya di tempat yang berhasil dibukukan sebesar 70 juta barel minyak sumber daya terambil atau sebesar 320 juta sumber daya di tempat melalui penemuan struktur Mindal Emas.

Andre menerangkan, akuisisi data geofisika baru juga tidak kalah penting. Dengan menggunakan perangkat berteknologi tinggi, operasi akuisisi seismik 3D merupakan operasi yang rumit dengan melibatkan lebih dari seribu orang (kru) selama proses berlangsung.

"Kinerja kegiatan akuisisi seismik 3D sangat baik dari sisi keselamatan kerja dan keandalan operasi, dengan total penyelesaian akusisi data saat ini seluas 552 kilometer persegi," kata EVP Upstream Business PHR ini.

PHR saat ini, lanjut Andre, juga tengah menyiapkan program berikutnya seluas 358 kilometer persegi yang akan dieksekusi pada akhir 2024. Itu diharapkan selesai di tahun 2025. "Dengan melakukan evaluasi seismik 3D baru, diharapkan akan ditemukan prospek-prospek ukuran besar 'Big Fish' yang bisa mendukung pencapaian produksi migas nasional di masa yang akan datang," ujarnya.

Kegiatan eksplorasi yang dilakukan PHR memiliki misi penting untuk menemukan tambahan sumber daya baru di Blok Rokan, yang saat ini sudah masuk dalam kategori menua (mature). Dengan tambahan sumberdaya baru, Blok Rokan sebagai tulang punggung produksi minyak bumi nasional diharapkan akan lebih produktif dan bermanfaat bagi tanah air.

 

Frederikus Bata

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement