Ahad 30 Jun 2024 22:01 WIB

Menteri Erick Pastikan Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Pemerintah bersama BUMN merencanakan pembangunan kawasan industri hijau di IKN.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau kesiapan infrastruktur dalam pembangunan sarana dan fasilitas (sarfas) energi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Foto: Republika.co.id
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau kesiapan infrastruktur dalam pembangunan sarana dan fasilitas (sarfas) energi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir meninjau kesiapan infrastruktur dalam pembangunan sarana dan fasilitas (sarfas) energi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, termasuk jaringan gas milik Pertamina. Pembangunan jaringan gas bumi di IKN dikerjakan oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku subholding gas Pertamina.

Erick menyampaikan, pemerintah bersama BUMN merencanakan pembangunan kawasan industri hijau di IKN. Pertamina sebagai penyedia jaringan gas pun ikut menunjukkan komitmennya dalam penyediaan energi bersih di IKN.

Baca Juga

"Kita rencanakan dalam 10-15 tahun sudah ada paling tidak titik industri, tapi green industrial estate," ujar Erick dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (30/6/2024).

Pada saat peninjauan tersebut, Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Wiko Migantoro menjelaskan untuk penyediaan energi di IKN, perseroan akan mengutamakan jaringan gas. Hal itu karena penggunaan gas lebih ramah lingkungan.

"Kita gantikan dengan jaringan gas yang dipasok dengan gas alam. Pelaksanaan pembangunannya terintegrasi dengan pembangunan utilitas lainnya seperti saluran air, saluran gas dan kelistrikan," ucap Wiko.

Menurut Wiko, jaringan gas (jargas) nantinya dapat dimanfaatkan pada berbagai hunian vertikal, rumah tapak yang merupakan rumah dinas untuk menteri dan para pegawai di IKN. Pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) terbagi pada beberapa tahap. Pada tahap perdana PGN siap melayani kebutuhan pelanggan yang diperkirakan akan beroperasi pada Agustus mendatang.

Selain pengembangan jargas di IKN, Pertamina juga sedang mempersiapkan Pertamina Sustainable Energy Center (Pusat Energi Berkelanjutan) yang mencakup Pertamina Sustainability Academy, Pertamina Training Institute, Pertamina Research and Innovation Center for Sustainable and Low Carbon Technologies.

Wiko menyampaikan, Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). "Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina," kata Wiko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement