Senin 01 Jul 2024 15:24 WIB

Ini Daftar Harga BBM Terbaru dari Pertamina, Shell, BP di Seluruh Indonesia Per 1 Juli

Pertamina, tidak mengubah besaran harga BBM non subsidi.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gita Amanda
 Pertamina, tidak mengubah besaran harga BBM non subsidi, (ilustrasi).
Foto: Mgrol148
Pertamina, tidak mengubah besaran harga BBM non subsidi, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mulai hari ini, Senin (1/7/2024) terjadi perubahan di sejumlah harga bahan bakar minyak (BBM). Kabar seputar BBM terus terdengar dalam beberapa pekan terakhir. Masyarakat menunggu informasi tersebut. Apalagi di tengah pelemahan nilai rupiah. Ada potensi penyesuaian. 

Rupanya justru di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell terjadi penurunan harga. Ini terlihat di situs resmi perusahaan tersebut. Begitu juga dengan harga BBM di SPBU BP-AKR.

Baca Juga

Sebagai contoh, BP Ultimatee kini seharga Rp 14.700 per liter (Sebelumnya Rp 15.400). Lalu BP Diesel Rp 15.320 (Sebelumnya Rp 15.340). 

Sementara Pertamina, tidak mengubah besaran harga BBM non subsidi, alias tetap seperti sebelumnya. Berikut daftar lengkap harga BBM terbaru (per 1 Juli 2024) di Pertamina, Shell, dan BP.

- Harga BBM di SPBU Pertamina Juli 2024 di Aceh, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara

Pertalite: Rp 10.000

Pertamax: Rp 13.200

Pertamax Turbo: Rp 14.400

Dexlite: Rp 14.550

Pertamina Dex: Rp 15.100

Bio Solar: Rp 6.800 

- Harga BBM di SPBU Pertamina di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan, dan Sulawesi

Pertalite: Rp 10.000

Pertamax: Rp 13.500

Pertamax Turbo: Rp 14.750 

Dexlite: Rp 14.900 

Pertamina Dex: Rp 15.450

Bio Solar: Rp 6.800

- Harga BBM di SPBU Pertamina di Riau, Kepulauan Riau, dan Bengkulu

Pertalite: Rp 10.000

Pertamax: Rp 13.800

Pertamax Turbo: Rp 15.100

Dexlite: Rp 15.250

Pertamina Dex: Rp 15.800

Bio Solar: Rp 6.800

- Harga BBM di SPBU Pertamina di Maluku dan Maluku Utara

Pertalite: Rp 10.000

Pertamax: Rp 13.500

Dexlite: Rp 14.900

Bio Solar: Rp 6.800 

- Harga BBM di SPBU Pertamina di Papua, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah

Pertalite: Rp 10.000

Pertamax: Rp 13.500

Pertamax Turbo: Rp 14.750 

Dexlite: Rp 14.900

Bio Solar: Rp 6.800

- Harga BBM di SPBU Pertamina di Papua Barat, Papua Barat Daya

Pertamax: Rp 14.000

Dexlite: Rp 17.300

Pertamina Dex: Rp 15.450

- Harga BBM di SPBU Shell di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur

Shell Super: Rp 13.810, turun dari bulan sebelumnya Rp 14.580

Shell V-Power: Rp 14.700 turun dari bulan sebelumnya Rp 15.400

Shell V-Power Diesel: Rp 15.320 turun dari bulan sebelumnya Rp 15.340 (Jakarta, Banten, Jawa Barat) 

Shell Diesel Extra: Rp 14.860 naik dari bulan sebelumnya Rp 14.670 (Jawa Timur) 

Shell V-Power Nitro+: Rp 14.930 turun dari bulan sebelumnya Rp 15.630 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat) 

- Harga BBM di SPBU BP di Jabodetabek

BP 92 Rp 13.450 turun dari bulan sebelumnya Rp 14.500

BP Ultimate Rp 14.700 turun dari bulan sebelumnya Rp 15.400

BP Ultimate Diesel Rp 15.320 turun dari bulan sebelumnya Rp 15.340

- Harga BBM di SPBU BP di Jawa Timur

BP 92 Rp 13.450 turun dari bulan sebelumnya Rp 14.500

BP Ultimate Rp 14.700 turun dari bulan sebelumnya Rp 15.400

BP Diesel Rp 14.860 naik dari bulan sebelumnya Rp 14.670

Sebelumnya, dalam tulisan Republika pada Rabu (26/6/2024), PT Pertamina (Persero) bicara terkait isu kenaikan harga BBM per 1 Juli nanti. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan Pertamina saat ini tengah melakukan tinjauan terkait kemungkinan menaikkan harga BBM.

"Masih kami review," kata Irto, singkat, saat dihubungi Republika.co.id.

Irto menyampaikan proses tinjauan penyesuaian harga BBM nonsubsidi mempertimbangkan sejumlah hal. Irto menyebut aspek tersebut meliputi tren harga publikasi Mean of Plats Singapore (MOPS) dan kurs Rupiah. "Kalau untuk ( BBM) nonsubsidi sesuai regulasi diserahkan ke masing-masing badan usaha. Itu yang kami masih review dengan mempertimbangkan MOPS dan kurs," kata Irto. 

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai pemerintah seharusnya tidak perlu menahan lebih lama lagi harga  BBM nonsubsidi. Fahmy menyampaikan pemerintah sudah cukup lama menahan kenaikan harga BBM nonsubsidi yang seharusnya mengikuti mekanisme pasar. 

"Serahkan saja keputusannya kepada Pertamina untuk menetapkan harga BBM nonsubsidi sesuai dengan harga keekonomian," ujar Fahmy saat dihubungi Republika di Jakarta, Rabu (26/6/2024).

Dengan demikian, ucap Fahmy, pemerintah tidak perlu membayar kompensasi kepada Pertamina saat harga BBM nonsubsidi ditetapkan di bawah harga keekonomian. Fahmy menilai kebijakan ini menjadi solusi terbaik untuk Pertamina dan juga pemerintah. 

Fahmy menyebut kenaikan harga BBM nonsubsidi relatif lebih bijak ketimbang pemerintah menaikkan harga BBM subsidi. Fahmy menilai kenaikan harga BBM subsidi memiliki dampak besar bagi daya beli masyarakat. "Untuk mencegah potensi krisis ekonomi di Indonesia, pemerintah sebaiknya menaikkan harga  BBM nonsubsidi sesuai harga keekonomian," ujar Fahmy. 

Rupanya harga BBM nonsubsidi dari Pertamina tetap alias mengalami kenaikan. Ini bisa menjadi kabar baik untuk pengguna BBM jenis tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement