Kamis 27 Jun 2024 14:43 WIB

Terkait Skandal 1MDB, Dana Rp 1,6 Triliun Dikembalikan ke Malaysia

Departemen Kehakiman AS telah mencapai kesepakatan pengembalian 100 juta dolar AS.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gita Amanda
Perjalanan Najib Razak dalam Skandal 1MDB
Foto: Tim infografis Republika
Perjalanan Najib Razak dalam Skandal 1MDB

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) telah mencapai kesepakatan dengan buronan pemodal Jho Low untuk mengembalikan lebih dari 100 juta dolar AS. Angka demikian setara dengan Rp 1,6 triliun (Asumsi Rp 16.319 per dollar).

Diduga dana tersebut, digelapkan dari kekayaan negara Malaysia. Ini bagian dari skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Skandal yang terkait dengan mantan perdana menteri Negeri Jiran, Najib Razak.

Baca Juga

AS mengatakan karya seni seniman Andy Warhol dan Claude Monet, serta sebuah flat mewah di Paris akan dilikuidasi. Kemudian aset senilai 67 juta dolar AS bakal dikembalikan ke Malaysia. Jaksa menuduh aset-aset tersebut, terkait dengan uang tunai yang dikumpulkan untuk dana 1MDB. Tepatnya pada 2012 dan 2013 lalu.

Low masih seorang buronan. Keberadaannya belum diketahui. Aset tersebut akan menambah sekitar 1,4 miliar dollar AS yang telah dikembalikan dengan bantuan AS. Secara total, lebih dari 4,5 juga miliar dolar AS diduga dicuri dari dana 1MDB.

AS akan berkoordinasi dengan negara-negara asing untuk mentransfer aset yang disimpan di luar negeri ke Malaysia. Ini sebagai bagian dari perjanjian dengan Low, keluarganya, dan entitas yang ia dirikan.

"Perjanjian tersebut menyelesaikan proses penyitaan perdata terhadap apartemen mewah di Paris dan karya seni yang berbasis di Swiss karya seniman Andy Warhol dan Claude Monet, yang dibeli Jho Low dengan total sekitar 35 juta dollar AS," demikian pernyatan Departemen Kehakiman AS, dikutip dari BBC, Kamis (27/6/2024).

Belum berhenti sampai di situ. Ada juga pengembalian properti riil (real estate) dan uang tunai sekitar 67 juta dolar AS yang disimpan di rekening bank di Hong Kong, Swiss, dan Singapura, ke Malaysia.

Low, yang bernama asli Low Taek Jho, diduga menjadi pusat skandal 1MDB, yang menyebabkan penyelewengan miliaran dolar AS dari dana negara. Jaksa AS dan Malaysia menuduh uang tersebut masuk ke kantong orang-orang berkuasa dan digunakan untuk membeli aset termasuk real estate mewah, jet pribadi, dan barang seni berharga mahal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement