Sabtu 08 Jun 2024 08:40 WIB

Telkom Diminta Antisipasi Kehadiran Starlink

Telkom harus meningkatkan layanan dan inovasi agar bisa bersaing dengan Starlink.

Rep: M Nursyamsyi/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Jokowi bertemu pendiri Starlink di Bali International Convention Center (BICC), Kabupaten Badung, Senin (20/5/2024).
Foto: Antara
Presiden Jokowi bertemu pendiri Starlink di Bali International Convention Center (BICC), Kabupaten Badung, Senin (20/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PKS Amin AK mengatakan kehadiran layanan internet Starlink dapat mengancam keberlangsungan bisnis PT Telkom Indonesia (Persero). Amin menyampaikan upaya penolakan Starlink dari DPR pun akan percuma mengingat pemerintah justru yang mengajak Starlink berinvestasi di Indonesia.

"Kalau ditanya, kita dilema, secara umum kita menolak kehadiran Starlink, tapi bagaimana kalau pemerintah mengizinkan malah mengundang," ujar Amin saat rapat kerja dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (7/6/2024).

Baca Juga

Dengan demikian, Amin mengatakan tidak ada jalan lain bagi Telkom untuk mampu meningkatkan layanan dan inovasi agar bisa bersaing dengan Starlink. Amin menilai kehadiran Starlink dapat menjadi cambuk bagi Telkom untuk memperbaiki kualitas layanan.

"Tidak ada cara lain bagaimana manajemen Telkom mampu meningkatkan efisiensi, kualitas layanan, dan harga yang bersaing," ucap Amin.

Menteri BUMN Erick Thohir pun mendorong PT Telkom dan PT Telkomsel untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi perkembangan teknologi, termasuk kehadiran layanan internet Starlink. Erick menilai kehadiran Starlink dapat menjadi momentum bagi Telkom dan Telkomsel untuk melakukan akselerasi transformasi dan inovasi.

"Kemungkinan dari satelit untuk langsung ke HP itu akan selalu ada. Meski mungkin masih memerlukan proses, dari sisi bisnis maupun regulasi," ujar Erick di Jakarta, Jumat (7/6/2024).

Erick meyakini Telkom dan Telkomsel memiliki kemampuan mumpuni untuk meningkatkan layanan internet kepada masyarakat. Untuk itu, Erick harus mengoptimalkan sumber daya agar mampu beradaptasi dan berinovasi dengan kondisi terkini.

"Ini sebuah peluang yang baik untuk Telkom dan Telkomsel agar mempersiapkan diri, apakah nanti bisa saja nanti meluncurkan satelit yang sama atau ada teknologi yang lain nanti," ucap Erick.

Erick mengingatkan peran penting Telkom dan Telkomsel sebagai tulang punggung telekomunikasi Indonesia. Erick menyebut penguatan Telkom dan Telkomsel juga bentuk komitmen dalam mendukung kemandirian industri tanah air.

"Jadi Telkom dan Telkomsel harus bersiap dalam menghadapi teknologi masa depan dan negara tentu berkewajiban menjaga industri lokal," kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement