Senin 13 May 2024 10:20 WIB

Cermati Cadev Turun dan Sikap The Fed, IHSG Dibuka Lunglai

IHSG dibuka melemah 27,41 poin atau 0,39 persen ke posisi 7.061,37.

Karyawan mengamati layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan mengamati layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi bergerak turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.

IHSG dibuka melemah 27,41 poin atau 0,39 persen ke posisi 7.061,37. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,87 poin atau 0,66 persen ke posisi 887,55.

Baca Juga

"Merespons sentimen global dan dalam negeri, IHSG masih akan melanjutkan tren pelemahan pada awal pekan ini," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin (13/5/2024).

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa cadangan devisa Indonesia periode April 2024 menurun sebesar 4,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) menjadi 136,2 miliar dolar AS pada akhir April 2024, dibandingkan posisi akhir Maret 2024 yang sebesar 140,4 miliar dolar AS.

Di lain sisi, IHSG masih cenderung lesu karena investor masih mengantisipasi sikap bank sentral AS The Fed yang masih bernada hawkish hingga pertemuan terakhir yaitu edisi Mei 2024.

Dari mancanegara, fokus pasar tertuju pada rilis laporan Departemen Tenaga Kerja AS mengenai Indeks Harga Konsumen dan Produsen (CPI dan PPI), yang diperkirakan laporan CPI sebesar 3,6 persen year on year (yoy), atau menjadi angka paling tinggi lebih dari tiga tahun.

Dari Eropa, Indeks Stoxx 600 Eropa berakhir naik 0,8 persen pada penutupan, dimana saham pertambangan dan utilitas memimpin kenaikan dan masing-masing naik 1,3 persen dan 1,5 persen.

Perekonomian Inggris keluar dari resesi, berdasarkan data produk domestik bruto (PDB) kuartal I-2024 yang naik 0,6 persen dibandingkan tiga bulan sebelumnya, dan di atas perkiraan 0,4 persen. Inggris telah memasuki resesi dangkal pada semester II-2023.

Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Jumat (10/05), merespon investor yang menganalisis komentar dari pejabat The Fed dan menantikan data inflasi penting pada pekan ini.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,32 persen atau 125,08 poin ke 39.512,84, indeks S&P 500 juga menguat 0,16 persen atau 8,6 poin ke 5.222,68, serta Nasdaq cenderung stagnan di level 16.340,87.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 127,40 poin atau 0,33 persen ke 38.101,69, indeks Hang Seng melemah 81,04 poin atau 0,43 persen ke 18.882,63, indeks Shanghai melemah 23,77 poin atau 0,75 persen ke 3.130,78, dan indeks Straits Times melemah 1,37 poin atau 0,04 persen ke 3.289,32.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement