Sabtu 27 Apr 2024 16:42 WIB

Jaga Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Promosikan Investasi di KEK

Dia menyatakan, tingkat inflasi nasional masih akan sangat terkendali.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menegaskan, kondisi perekonomian Indonesia pada kuartal I 2024 masih tergolong stabil di tengah memanasnya kondisi geopolitik global. Dia menyatakan, tingkat inflasi nasional masih akan sangat terkendali.

Pada 2024, kata dia, ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas lima persen. "Kemungkinan resesi masih jauh lebih rendah dibandingkan kemungkinan terjadinya resesi di berbagai negara lain, karena pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan untuk mengantisipasi berbagai dinamika geopolitik global,” ujar Susiwijono dalam Rapat Kerja Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (Rakernas KEK) Triwulan I Tahun 2024, seperti dilansir dari siaran pers, Jumat (26/4/2024).

Baca Juga

Menurutnya, semangat optimisme itu perlu disampaikan ke seluruh investor di dunia kalau berinvestasi di Indonesia, khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menjadi pilihan tepat. Mengingat Indonesia cukup kuat dari sisi ekonomi. 

Guna meningkatkan daya saing KEK, menurutnya perlu pemantauan perkembangan pembangunan, realisasi investasi, dan efektivitas fasilitas masing-masing KEK melalui rapat kerja evaluasi secara berkala. Pada Rakernas KEK Triwulan I Tahun 2024 ini, Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin Manansang mengungkapkan, Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK memantau dan mengevaluasi keberlangsungan KEK serta merekomendasikan langkah tindak lanjut hasil Evaluasi kepada Presiden sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan KEK.

“Kami juga mengevaluasi kontribusi KEK terhadap perekonomian daerah. Meliputi pertumbuhan investasi, pertumbuhan tenaga kerja, dan pertumbuhan nilai tambah bruto atau produk domestik regional bruto,” ujar Edwin.

Dalam rapat kerja, disimpulkan sebanyak 20 KEK telah mencatatkan realisasi investasi, penambahan jumlah pelaku usaha dan penyerapan tenaga kerja cukup positif. Sepanjang kuartal I 2024, 20 KEK telah mencatatkan capaian investasi sebesar Rp 15,1 triliun, penyerapan tenaga kerja sebanyak 9.342 orang serta terdapat tambahan 19 pelaku usaha baru yang berinvestasi di KEK.

Secara kumulatif hingga kuartal I 2024, 20 KEK telah mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp 187,5 triliun dengan menyerap 126.506 orang tenaga kerja. Dalam pengembangannya, KEK dinilai tetap mampu menopang perekonomian Indonesia, ditunjukkan dengan berbagai terobosan KEK seperti hilirisasi di berbagai bidang, mulai dari hilirisasi sumber daya alam di beberapa KEK manufaktur seperti di KEK Gresik dan KEK Sei Mangkei, hingga hilirisasi digital di KEK Nongsa, serta jasa lainnya seperti Kesehatan di KEK Sanur, Pendidikan di KEK Singhasari, dan MRO di KEK Batam Aero Technic. 

Selain itu, salah satu KEK pariwisata di Indonesia yaitu KEK Mandalika juga masih menjadi sorotan dunia dengan menjadi tuan rumah berbagai gelaran sport tourism event kelas dunia. Lebih lanjut, pelaksanaan Rakernas KEK diharapkan dapat menjadi forum komunikasi bagi pemangku kepentingan KEK di seluruh Indonesia, meliputi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan pelaku usaha untuk membahas perkembangan KEK secara menyeluruh mulai dari capaian investasi, serapan tenaga kerja, multiplier effect, perkembangan pembangunan kawasan, dan lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement