Kamis 25 Apr 2024 18:40 WIB

Studi: Harga Rumah Bogor dan Denpasar Konsisten Naik

Per Maret 2024, rerata harga hunian di Bogor naik 6 persen dan Denpasar 10 persen.

Anak-anak bermain sepeda di lingkungan kompleks perumahan bersubsidi di Ciseeng, Bogor, Jawa Barat, Senin (19/2/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Anak-anak bermain sepeda di lingkungan kompleks perumahan bersubsidi di Ciseeng, Bogor, Jawa Barat, Senin (19/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil studi portal properti Rumah123 edisi April 2024 menunjukkan, sepanjang kuartal I-2024 Bogor, Jawa Barat dan Denpasar, Bali menjadi wilayah yang paling konsisten dalam pertumbuhan harga hunian.

Head of Research Rumah123 Marisa Jaya menjelaskan, pasar hunian di Bogor dan Denpasar juga cenderung tidak terpengaruh momen Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri.

Baca Juga

"Sepanjang kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar merupakan dua wilayah paling konsisten dan berdaya tahan dalam pertumbuhan harga tahunan dan memiliki selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan," kata Marisa dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Hal ini menunjukkan bahwa pasar properti di Bogor dan Denpasar berkembang dengan baik dan menjadikan keduanya semakin potensial dalam investasi properti.

Denpasar mencatatkan selisih pertumbuhan harga di atas laju inflasi tahunan sebesar 10,2 persen. Pada Maret tercatat dominasi permintaan hunian di Denpasar dari segmen menengah atas dengan harga Rp 1 miliar hingga Rp 3 miliar mencapai 54,8 persen. 

Diikuti oleh segmen pasar lainnya di rentang harga Rp 400 juta hingga Rp 1 miliar sebesar 30,1 persen, rentang harga di atas Rp 5 miliar sebesar 7,2 persen. Lalu rentang harga Rp3 miliar hingga 5 miliar sebesar 6,6 persen, dan di bawah Rp 400 juta sebesar 1,3 persen.

Tren pertumbuhan harga yang kuat dan konsisten selama 2023-2024 di Denpasar, menegaskan kekuatan pasar properti di Bali. Hal tersebut didorong oleh sejumlah kebijakan maupun insentif yang mendukung kepemilikan asing dan sektor pariwisata.

Sementara itu, Bogor juga mencatatkan pertumbuhan tahunan yang stabil dalam setahun terakhir, mulai dari 2,6 persen pada November 2023 hingga 8,3 persen pada Mei 2023. Per Maret 2024, kenaikan harga tahunannya sebesar 5,6 persen dengan selisih pertumbuhan harga di atas laju inflasi tahunan mencapai 2,2 persen.

Marisa mengatakan, pertumbuhan harga hunian di Bogor yang konsisten didukung dengan berbagai macam faktor, seperti perkembangan infrastruktur.

Di sisi lain, semakin banyak orang tertarik menjadikan Bogor sebagai lokasi tempat tinggal, seiring minat mereka yang tinggi terhadap proyek-proyek perumahan yang dikembangkan beberapa pengembang terkemuka.

"Tingginya permintaan juga dipengaruhi oleh keinginan memiliki rumah dengan harga yang lebih terjangkau, lingkungan yang lebih asri, dan akses yang mudah ke pusat kota," ungkap Marisa.

Adapun secara keseluruhan tren harga rumah di Indonesia mengalami peningkatan tahunan tipis sebesar 0,7 persen pada bulan Maret 2024 dibandingkan sejak Maret 2023.

Rumah123 mencatat Bogor mengalami kenaikan harga hunian tahunan tertinggi di Jabodetabek hingga 5,6 persen, disusul Depok (2,4 persen), Tangerang (1,3 persen) Bekasi (1,9 persen), dan Jakarta (0,8 persen).

Di Pulau Jawa, Surakarta memimpin kenaikan sebesar 2,3 persen, diikuti Semarang (2,1 persen) dan Bandung (0,4 persen). Sedangkan di luar Pulau Jawa, hanya Denpasar yang mencatatkan kenaikan harga tahunan tertinggi, yakni mencapai 13,9 persen.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement