Jumat 15 Mar 2024 11:46 WIB

Impor Beras Naik Lebih Dua Kali Lipat, Thailand Pemasok Utamanya

Impor beras ini paling banyak berasal dari Thailand sebesar 59,11 persen.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ahmad Fikri Noor
Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (1/3/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (1/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statitistik (BPS) mencatat, volume impor beras sepanjang Januari-Februari 2024 sebesar 881 ribu ton. Pelaksana Tugas Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti mengatakan, impor beras di Januari-Februari 2024 mengalami kenaikan baik secara volume maupun nilai.

"Impor beras sepanjang Januari-Februari 2024 tercatat sebesar 881 ribu ton atau 565 juta dolar AS. Nilai ini mengalami kenaikan baik secara volume maupun nilai jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023," ujar Amalia dalam rilis BPS, Jumat (15/3/2024).

Baca Juga

Jika dilihat di periode yang sama, jumlah impor beras RI mengalami peningkatan 93 persen secara tahunan (year on year) jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 lalu sebanyak 456.380 ton pada Januari-Februari 2023 atau meningkat 148,63 persen secara nilai (yoy).

 

Amalia menyebutkan, impor beras ini paling banyak berasal dari Thailand (59,11 persen), Pakistan (17,82 persen) dan Myanmar (14,34 persen).

Selain itu, peningkatan impor komoditas pangan strategis juga terjadi pada gula dan bawang putih. BPS mencatat pada Februari 2024 impor gula RI sebanyak 828,42 ribu ton dengan nilai 508,86 juta dolar AS dengan negara pengimpor utama Thailand, Brasil dan India.

Secara nilai, impor gula RI meningkat 6,7 persen (yoy) dibandingkan Januari-Februari 2023 tetapi secara volume menurun 12,85 persen dari tahun lalu sebanyak 950 ribu ton.

Sedangkan komoditas bawang putih meningkat dibandingkan bulan sebelumnya maupun bulan yang sama tahun sebelumnya dengan volume 8,52 ribu ton dengan nilai 11,64 juta dolas AS.

"Sementara, impor bawang putih utamanya berasal dari China," ujar Amalia.

Secara umum, perkembangan nilai impor RI pada Februari 2024 mencapai 18,44 miliar dolar AS atau turun 0,29 persen dibandingkan Januari 2024 atau naik 15,84 persen dibandingkan Februari 2023. Secara detail, impor migas senilai 2,98 miliar dolar AS atau naik 10,42 persen (month to month) sedangkan impor nonmigas  senilai 15,46 miliar dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 2,12 persen (mtm).

"Penurunan nilai impor secara bulanan disebabkan oleh penurunan nilai impor nonmigas dengan andil penurunan sebesar 1,81 persen," ujar Amalia.

Sedangkan secara tahunan nilai impor Februari 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan Februari 2023 atau yang tercatat naik sebesar 15,84 persen. Dengan nilai impor Migas naik 23,82 persen sementara impor nonmigas naik 14,42 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement