Jumat 15 Mar 2024 10:54 WIB

Ekspor Indonesia Turun pada Februari 2024, Ini Komoditas Pemicunya

Semua sektor mengalami penurunan kecuali sektor pertanian.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pekerja beraktivitas di dekat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pekerja beraktivitas di dekat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi penurunan ekspor Indonesia pada Februari 2024 menjadi 19,31 miliar dolar AS atau turun 5,79 persen secara bulanan dibandingkan Januari 2024 sebesar 20,52 miliar dolar AS. Pelaksana Tugas Kepala BPS, Amalia A Widyasanti mengatakan, ekspor migas tercatat senilai 1,22 miliar dolar AS atau turun 12,93 persen dan nilai ekspor non-migas turun 5,27 persen dengan nilai ekspor 18,09 miliar dolar AS.

"Penurunan nilai ekspor bulan Februari didorong oleh penurunan ekspor nonmigas terutama pada besi dan baja dengan andil penurunan sebesar 3,26 persen, lemak dan minyak hewani nabati dengan andil penurunan sebesar 2,60 persen serta logam mulia dan perhiasan permata dengan andil penurunan sebesar 0,60 persen," ujar Amalia dalam dalam Rilis BPS, Jumat (15/3/2024).

Baca Juga

Ekspor secara tahunan turun lebih dalam yakni mencapai 9,45 persen (yoy). Semua sektor mengalami penurunan kecuali sektor pertanian yang mengalami peningkatan sebesar 16,91 persen, penurunan terdalam terjadi pada sektor industri pengolahan yang turun sebesar 11,49 persen.

Amalia pun menyoroti kinerja ekspor beberapa komoditas unggulan Indonesia yaitu batu bara, besi dan baja serta CPO dan turunannya. Nilai ekspor ketiga komoditas ini memberikan share sekitar 30,22 persen dari total ekspor nonmigas Indonesia pada Februari 2024. 

Nilai ekspor besi dan baja serta minyak kelapa sawit mengalami penurunan secara bulanan, sedangkan batu bara mengalami kenaikan. 

"Nilai ekspor batu bara naik sebesar 180,76 juta dolar AS atau naik sebesar 7,50 persen, untuk ekspor besi dan baja nilai ekspornya mengalami penurunan baik secara bulanan yaitu 27,08 persen maupun tahunan yang juga turun sebesar 22,14 persen. Sementara itu, untuk komoditas CPO dan turunannya nilai ekspornya turun 30,39 persen secara bulanan dan juga turun sebesar 39,58 persen secara tahunan," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement