Sabtu 09 Mar 2024 23:03 WIB

Batik Air Nonaktifkan Dua Pilot yang Tertidur Bersamaan

Ini keseriusan Lion pada keselamatan dan dalam rangka investigasi menyeluruh.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Fuji Pratiwi
Pesawat maskapai Batik Air terparkir di apron Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (8/8/2022).
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Pesawat maskapai Batik Air terparkir di apron Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (8/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Batik Air menonaktifkan pilot dan copilot yang tertidur bersamaan dalam pesawat BTK6723 Batik Air A320 registrasi PK-LUV tujuan Kendari-Jakarta pada 25 Januari 2024.

Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, langkah ini diambil sebagai bentuk keseriusan perusahaan terhadap pentingnya aspek keselamatan serta dalam rangka menjalankan investigasi yang menyeluruh.

Baca Juga

"Pada 26 Januari 2024, Batik Air mengambil tindakan preventif dengan menonaktifkan (membebastugaskan) sementara pilot penerbangan nomor ID-6723, rute Kendari ke Jakarta yang bertugas pada 25 Januari 2024," ujar Danang dikutip dari siaran persnya, Sabtu (9/3/2024).

Danang mengatakan, Batik Air dengan komitmen kuat pada keamanan dan kenyamanan penumpang, menyampaikan berbagai langkah pengembangan standar operasional dan kinerja pilotnya. Menurutnya, keselamatan menjadi prioritas terdepan yang tidak dapat ditawar.

"Dalam memastikan aspek-aspek keselamatan dan kualitas layanan yang selalu pada level tertinggi, Batik Air mengadakan evaluasi rutin terhadap semua operasional penerbangan," ujarnya.

Karena itu, fokus utama evaluasi awak pesawat Batik Air ini kata Danang pada detail operasional dan aspek keselamatan dan menegaskan setiap prosedur dan praktik kerja selaras (berdasarkan) standar keselamatan.

Ia juga menegaskan Batik Air juga beroperasi dengan kebijakan istirahat yang memadai sesuai dengan regulasi untuk awak pesawat sebelum melaksanakan tugas penerbangan.

"Ketentuan ini dirancang khusus untuk memastikan bahwa awak pesawat berada dalam kondisi fisik dan mental optimal saat menjalankan tugas," ujarnya.

Menanggapi hasil investigasi dan rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Batik Air berkomitmen untuk menerapkan seluruh rekomendasi keselamatan. Sebagai bagian dari upaya tersebut, Batik Air memperkuat program pembinaan dan meningkatkan prosedur keselamatan operasional penerbangan terhadap semua awak pesawat.

"Dengan kebijakan waktu istirahat yang memadai, Batik Air menekankan kembali pemahaman akan pentingnya memaksimalkan waktu istirahat bagi awak pesawat agar tetap dalam kondisi prima sebelum melaksanakan tugas terbang. Hal ini merupakan langkah penting dalam upaya selalu mempertahankan standar tertinggi dalam keselamatan penerbangan," ujarnya.

Batik Air berkomitmen untuk selalu berkoordinasi dengan Regulator, awak pesawat dan pihak-pihak terkait(berwenang) lainnya dalam meningkatkan standar keselamatan penerbangan. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement