Rabu 06 Mar 2024 02:40 WIB

Menperin Incar Rp 250 Triliun Belanja Produk Lokal Awal Tahun

Tahun lalu realisasi belanja dalam negeri pemerintah Rp 659,61 triliun.  

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kedua kanan)
Foto: Dok Republika
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kedua kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengincar Rp 250 triliun nilai kontrak belanja produk dalam negeri pada kuartal pertama 2024. Baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah pada ajang Business Matching di Sanur, Bali, 4–7 Maret.

"Pada 2024, potensi belanja barang dan modal APBN dan APBD mencapai Rp 1.223 triliun dan itu pun di luar belanja BUMN dan BUMD," kata Agus di sela pembukaan pameran Business Matching 2024 di Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (5/3/2024).

Baca Juga

Pada pembukaan ajang yang mempertemukan pemilik anggaran dan produsen/pelaku usaha tersebut hingga Selasa pukul 12.00 Wita, sudah tercapai komitmen belanja produk dalam negeri mencapai Rp 90 triliun. Nilai komitmen tersebut untuk sementara ini dilakukan oleh sebanyak 2.167 satuan kerja dengan jumlah komitmen yang masuk mencapai 87.538 data, berdasarkan dasbor sementara pameran belanja produk dalam negeri itu.

Ada pun lembaga pemerintah yang paling tinggi belanja produk dalam negeri pada pameran untuk sementara ini di antaranya Kementerian Pertahanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Kesehatan, Kementerian Hukum dan HAM, dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Dalam kesempatan itu juga dilaksanakan penandatanganan kontrak untuk belanja produk dalam negeri oleh Kementerian Pertahanan dengan BUMN di antaranya dengan PT LEN Industri dan PT Pindad. Ada pun total realisasi belanja sektor pertahanan pada pameran itu mencapai Rp 9,38 triliun.

Agus m menambahkan berdasarkan data Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), komitmen penggunaan produk dalam negeri pada 2023 mencapai Rp 1.208 triliun untuk pengadaan barang dan jasa pemerintah. Namun, realisasinya masih di bawah dari komitmen tersebut yakni Rp 659,61 triliun. Meski begitu ia meyakini realisasinya lebih tinggi dari capaian tersebut karena ada belanja dari pihak ketiga.

Sebelumnya, lanjut Agus, pada pelaksanaan ajang serupa yang pertama pada 2022 di Bali realisasi nilai kontrak belanja produk dalam negeri mencapai Rp 100 triliun. Realisasi itu kemudian meningkat pada pameran kedua di Istora Senayan Jakarta pada 2023 mencapai Rp 180 triliun dan hingga pada kuartal I 2024 ini ditargetkan Rp 250 triliun.

Ia menambahkan pameran belanja produk dalam negeri itu dihadiri oleh 3.162 orang. Mereka merupakan perwakilan pemerintah daerah, pemerintah pusat (kementerian/lembaga) dan perwakilan BUMN serta asosiasi dan perusahaan industri.

Produk dalam negeri yang dipamerkan itu disajikan di 182 stan atau melonjak dibandingkan pelaksanaan tahun sebelumnya mencapai 109 stan. Produk dalam negeri dalam pameran itu sudah mengantongi sertifikat tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dengan aneka ragam produk di antaranya produk industri kecil, kerajinan, makanan dan minuman, produk skala besar seperti alat kesehatan, hingga alat transportasi.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement