REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai kenaikan harga beras yang tengah terjadi. Itu karena, dapat memengaruhi tingkat inflasi nasional.
"Kita waspada kenaikan harga beras bulanan 7,7 persen hingga Februari. Rata-rata harga (beras) di Rp 15 ribu per kilogram pada Februari 2024," ujarnya dalam konferensi pers APBN KiTa, Kamis (22/2/2024).
Tidak hanya beras, Sri Mulyani pun mengkhawatirkan harga bahan pangan lain seperti bawang putih, cabai merah, daging ayam, dan telur. Kenaikan itu, lanjutnya, terjadi menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
Maka, kata dia, pemerintah terus berupaya menstabilkan harga bahan pangan. Dengan begitu, inflasi bisa terjaga di level rendah.
Disebutkan, pada bulan lalu laju inflasi relatif terjaga di level 2,57 persen year on year (yoy). Diharapkan bisa terjaga pula pada bulan ini.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengajak masyarakat membeli beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Itu karena, harga beras premium saat ini sedang mahal.
“Beras premium barangnya lagi naik. Barangnya juga tidak sesuai dengan yang ditentukan,” katanya saat meninjau harga beras di Transmart Cempaka Putih, Jakarta, Senin (19/2/2024).
Dari hasil peninjauan itu, kata dia, harga beras premium cukup tinggi dan bervariasi mulai Rp 72 ribu hingga Rp 80 ribu. Harga tersebut dinilai tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 69.500.