Selasa 20 Feb 2024 21:30 WIB

CEO Stellantis Sebut Mobil Listrik Buatan China Jadi Saingan Berat di Industri

China mampu membuat kendaraan listrik dengan harga terjangkau.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Friska Yolandha
Mobil listrik buatan perusahaan China, BYD. Mobil listrik asal China kini menjadi sainhan berat perusahaan otomotif Eropa.
Foto:

Produsen mobil China yang paling disegani adalah BYD, yang didukung oleh Berkshire Hathaway milik Warren Buffett. Baru-baru ini, BYD mengungguli Tesla dalam catatan jumlah penjualan kendaraan listrik secara global.

"Tidak ada yang bisa menandingi BYD dalam hal harga. Ruang rapat di Amerika, Eropa, Korea, dan Jepang berada dalam kondisi terguncang," kata CEO konsultan mobil yang berfokus di Asia, Dunne Insights, Michael Dunne.

BYD menjaga biaya tetap rendah karena mereka memiliki seluruh rantai pasokan baterai mobil listrik, mulai dari bahan mentah hingga paket baterai jadi. Baterai menyumbang sekitar 40 persen dari harga kendaraan listrik baru.

Saat ini, mobil listrik China tidak membanjiri jalan-jalan di AS berkat langkah-langkah proteksionis pemerintah. Salah satunya, tarif sebesar 25 persen untuk mobil buatan China dan tarif reguler sebesar 2,5 persen untuk mobil impor.  

Namun, anggota parlemen AS khawatir bahwa produsen mobil China akan menggunakan pabrik di Meksiko untuk menghindari tarif tersebut. Akhirnya, mereka bisa mengambil keuntungan dari perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara.

Berbeda dengan di Eropa, di mana produsen mobil setempat kurang terlindungi dari pesaing asal China. Stellantis berusaha keras agar tidak terlibat dalam perang harga yang merugikan, sebisa mungkin tidak memotong harga tanpa mempedulikan biaya yang dikeluarkan.

Sementara, CEO Tesla, Elon Musk, berharap kendaraan listrik produksinya dapat bersaing lebih baik dengan kendaraan listrik asal China. Musk juga mengaku cukup berhati-hati dengan BYD dan produsen mobil China lainnya yang disebutnya "sangat bagus".

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement