Kamis 01 Feb 2024 17:20 WIB

KAI Commuter dan CRRC Sifang Kerja Sama Pengadaan Rangkaian KRL Baru

Pengadaan ini untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pengguna Commuter Line 2024-2025.

Warga menaiki KRL Commuter Line di perlintasan Pondok Ranji-Kebayoran, Bintaro, Jakarta Selatan, Selasa (25/7/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga menaiki KRL Commuter Line di perlintasan Pondok Ranji-Kebayoran, Bintaro, Jakarta Selatan, Selasa (25/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter bersama CRRC Sifang Co, Ltd menandatangani kontrak kerja sama pengadaan tiga rangkaian kereta rel listrik (KRL) baru di Beijing, China, Rabu (31/1/2024).

Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto menyampaikan KCI membeli tiga rangkaian KRL dengan tipe KCI-SFC120-V. "Pengadaan sarana KRL baru ini merupakan pemenuhan atas jumlah sarana KRL sesuai dengan kebutuhan pelayanan pengguna Commuter Line Jabodetabek tahun 2024-2025, yang sudah mencapai hampir 1 juta pengguna per hari," kata Asdo.

Baca Juga

 

Pengadaan sarana KRL baru itu juga merupakan bagian dari rangkaian pemenuhan sarana KRL Jabodetabek yang dibahas dalam rapat koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pada Juni 2023, yang dihadiri Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, BPKP, PT INKA, dan para pemangku kepentingan terkait lainnya.

Dalam pemenuhan KRL tersebut, KAI Commuter juga sudah menandatangani kerja sama pengadaan sarana KRL di antaranya pengadaan 16 rangkaian sarana KRL baru oleh PT INKA dengan total investasi Rp 3,83 triliun. Berikutnya, pengadaan 19 rangkaian KRL retrofit oleh INKA dengan total investasi Rp 2,23 triliun.

Terakhir, pengadaan tiga rangkaian KRL baru impor oleh CRRC Sifang dengan total investasi Rp783 miliar. Adapun seluruh pembiayaannya dari pinjaman KAI Commuter, shareholder loan dari PT KAI, dan bantuan dari pemerintah melalui penyertaan modal negara (PMN).

KAI Commuter mengapresiasi dukungan pemerintah dan para pemangku kepentingan terhadap pengadaan sarana KRL tersebut, termasuk mendukung pendanaan melalui PMN. "Pengadaan impor sarana KRL baru ini juga merupakan proses terakhir dari rangkaian pengadaan sarana KRL oleh KAI Commuter sesuai hasil rapat koordinasi yang dipimpin Menko Marves tersebut," ujar Asdo

Pengadaan sarana KRL itu dilakukan untuk penambahan kapasitas angkut pengguna dan menggantikan sarana KRL yang akan di-retrofit oleh INKA. Sarana KRL yang sudah memasuki masa peremajaan secara bertahap akan terus dilakukan penggantiannya dengan proses retrofit untuk menjaga kebutuhan operasional layanan Commuter Line Jabodetabek dengan target 1,2 juta pengguna per hari pada 2025.

Para 2023, KAI Commuter mencatat total pengguna Commuter Line Jabodetabek sebanyak 290.890.677 orang. Angka tersebut tumbuh 38 persen dibandingkan volume pada 2022 sebanyak 239.254.813 orang.

KAI Commuter juga memprediksi pertumbuhan volume pengguna Commuter Line Jabodetabek sebesar 4 persen per tahun atau bertambah sebanyak 16,98 juta pengguna setiap tahun.

Sebelumnya, pada 9 November 2023 lalu, KAI Commuter juga telah menandatangani MoU dengan CRRC Qingdao Sifang Co, Ltd untuk kerja sama saling menguntungkan dalam pengembangan sarana perkeretaapian di Indonesia. Mulai dari pengadaan sarana electric multilple unit (EMU) atau sarana kereta berpenggerak dengan tenaga listrik maupun diesel multiple unit (DMU) atau sarana kereta berpenggerak dengan tenaga diesel.

MoU tersebut juga sebagai wadah untuk berbagi teknologi, perawatan sarana, peningkatan kapasitas sarana, pengadaan suku cadang, dan peningkatan SDM perkeretaapian. Nota kesepahaman kerja sama itu juga merupakan pembaruan dari kerja sama yang telah dilakukan tahun-tahun sebelumnya.

"Hal ini perlu dilakukan mengingat teknologi perkeretaapian yang terus berkembang. Ini merupakan salah satu upaya KAI Commuter untuk meningkatkan teknologi perkeretaapian," ucap Asdo.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement