Selasa 30 Jan 2024 07:49 WIB

BUMN Ini Sukses Lakukan Peledakan Terakhir untuk PLTA di Sumut

PLTA Batang Toru merupakan proyek pembangkit listrik di Tapanuli Selatan

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Site pembangunan PLTA Batang Toru, Sitandiang, Tapsel.
Foto: Republika/Idealisa Masyrafina
Site pembangunan PLTA Batang Toru, Sitandiang, Tapsel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BUMN yang bergerak di bidang bahan peledak, PT Dahana berhasil menggelar breakthrough all tunnel seluruh pekerjaan underground proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru. Peledakan terakhir dilaksanakan di Sipirok, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara (Sumut), pada, Kamis  (25/1/2024).

GM Divisi Kuari & Konstruksi Dahana, Setio Budhianto, menuturkan rasa bangganya karena insan Dahana kembali berhasil menyelesaikan salah satu tugas percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Keberhasilan pekerjaan underground dengan metodologi peledakan di proyek PLTA Batang Toru menambah kepercayaan diri Dahana di proyek lainnya," ujar Setio dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (29/1/2024).

Setio mengatakan, hal ini merupakan peledakan terakhir untuk pekerjaan penggalian seluruh tunnel di PLTA Batang Toru. Setio menjelaskan, PLTA Batang Toru merupakan proyek pembangkit listrik yang sedang dibangun yang berlokasi di sungai Batang Toru di Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatra Utara di Indonesia. 

"Pembangkit listrik ini dijadwalkan akan beroperasi pada 2026 dan dirancang dengan kapasitas 4x127,5 MW," ucap Setio.

Di site PLTA Batang Toru, sambung dia, Dahana mendapat tugas mempercepat pembuatan terowongan dengan lebar 8 meter & tinggi 8 meter dengan total sepanjang 13.500 meter yang dikerjakan sejak tahun 2017. Untuk membangun terowongan, Dahana menggunakan teknologi Dayagel Extra, Non Electric Detonator dan Electric Detonator.

Selain itu, lanjut Setio, pekerjaan nonstop yang dilakukan di PLTA Batang Toru menjadi perhatian tersendiri bagi Dahana, untuk menjaga stamina dan kualitas peledakan, Setio menugaskan koordinator site untuk mengatur man-power yang totalnya berjumlah 84 orang bekerja secara efektif. Selain itu, tim di lapangan juga menjalankan prinsip K3 secara ketat untuk mewujudkan Zero Accident dalam membangun PLTA Batang Toru.

“Kami berharap, PLTA Batang Toru dapat beroperasi melayani kebutuhan listrik di Sumatera serta memperkuat pasokan listrik Jawa-Bali," ujar dia.

Setio menyampaikan, keikutsertaan Dahana dalam pembangunan PLTA Batang Toru merupakan salah satu bentuk dukungan perusahaan terhadap komitmen lingkungan, dalam prosesnya pekerjaan di PLTA Batang Toru dari mulai perencanaan, pembangunan, dan operasi proyek ini menggunakan standar lingkungan yang ketat. Setio mengatakan, pembangunan PLTA Batang Toru merupakan ramah lingkungan karena target pembangunan adalah untuk turut serta dalam mencegah pemanasan global dengan mengurangi ketergantungan pada energi yang menghasilkan emisi karbon.

"Sehingga dalam prosesnya baik dari perencanaan, pembangunan, hingga operasi, PLTA Batang Toru memenuhi berbagai standar ketat lingkungan," kata Setio.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement