Rabu 24 Jan 2024 14:45 WIB

Pemerintah Gencar Dongkrak Produksi Migas dalam Negeri

Pemerintah sudah menyiapkan program dan strategi khusus.

Menteri ESDM Arifin Tasrif memaparkan realisasi capaian kinerja sektor energi dan mineral di Kementerian ESDM, Senin (15/1/2024).
Foto: Dok.ESDM
Menteri ESDM Arifin Tasrif memaparkan realisasi capaian kinerja sektor energi dan mineral di Kementerian ESDM, Senin (15/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus menggencarkan upaya mendongkrak produksi minyak dan gas bumi di dalam negeri guna memenuhi peningkatan kebutuhan nasional.

Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (24/1/2024), mengatakan berbagai metode seperti enhanching oil recovery (EOR), water flood, hingga chemical didorong demi menggenjot produksi migas.

Baca Juga

"Pada kuartal pertama tahun 2024 ini, pemerintah sudah menyiapkan program dan strategi khusus. Programnya sudah ada dan tinggal di-launching saja," katanya.

Menteri ESDM mengungkapkan dua penemuan cadangan gas raksasa (giant discovery), yaitu Geng North, Ganal, sebesar 5 trillion cubic feet (TCF) dan Layaran, South Andaman, 6 TCF memberi harapan baru.

Data WoodMackenzie, Rystad Energy, dan S&P Global menyebutkan penemuan potensi gas itu masuk 5 biggest discoveries pada 2023. Hal itu menorehkan Indonesia sebagai pencetak rekor baru dalam penemuan sumber daya migas sejak 23 tahun terakhir setelah Lapangan Abadi, Masela.

"Ini akan kita dorong kepastian produksinya bisa dicapai tahun 2030 dan harus bisa dimanfaatkan," ungkap Menteri Arifin.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan keberadaan migas masih menjadi sumber energi vital dengan sumbangsih ke negara yang juga besar.

Selama 2023, penerimaan negara bertambah Rp 230,4 miliar lewat badan layanan umum (BLU) migas yang menjadi tertinggi dalam 14 tahun terakhir. Sementara, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) menyumbang Rp 117 triliun atau 113 persen dari target.

Nilai investasi migas juga naik 12 persen atau 15,6 miliar dolar AS dengan rincian 13,72 miliar dolar dari sisi hulu dan 1,88 miliar dolar dari hilir.

Pada 2024, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pun mematok angka investasi sebesar 17,7 miliar dolar AS.

"Kita cukup optimistis dunia tertarik dengan (migas) Indonesia," sebut Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.

Lalu, tingkat penurunan produksi minyak berkurang menjadi hanya 1,2 persen atau jauh membaik ketimbang tujuh tahun terakhir, yang berkisar 3-7 persen.

Pengoperasian Train LNG Tangguh 3 dengan nilai investasi 4,83 miliar dolar AS bisa mengatrol total produksi Tangguh LNG menjadi 11,4 juta ton atau 35 persen dari total produksi gas nasional. Kondisi itu menyebabkan adanya kenaikan produksi gas 2,2 persen.

Didukung juga dengan beroperasinya Lapangan Jambaran Tiung Biru, MAC-HCML, Lapangan Belinda Nort East, serta Bronang-Medco E&P Natuna Limited, sebut Dwi.

Tutuka melanjutkan guna mengoptimalkan kegiatan hulu, pemerintah telah berhasil melelang 10 wilayah kerja (WK) pada 2023. Kucuran dana 178,6 juta dolar AS didapat dari firm commitment sebanyak 13 penandatanganan WK PSC.

Ke-13 WK tersebut adalah Offshore Northwest Aceh (Meulaboh), Offshore Southwest Aceh (Singkli), West Kampar, Jabung Tengah, Bireun Sigli, Beluga, East Natuna, Paus, Peri Mahakam, Akia, Bengara I, Bunga, dan Sangkar.

Di samping itu, menimbang risiko tinggi sektor migas, skema gross split disempurnakan. Kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas bakal dapat pembagian hasil (split) lebih besar.

"Makin tinggi risikonya kita berikan split lebih besar. Untuk minyak, mulai dari 80 (persen) turun hingga 50 (persen) kontraktor, 50 (persen) pemerintah," jelas Tutuka.

Pemerintah juga membuka opsi peralihan status kontrak bagi KKKS dari gross split ke PSC cost recovery.

Intinya, memberi kebebasan terhadap pilihan terbaik untuk adopsi skema kontrak. Penerapan itu lantaran beberapa lapangan migas dengan pemberian split penuh (100 persen) tidak ekonomis.

Payung regulasi pun tengah disiapkan dengan parameter pemberian split akan banyak dipangkas.

"Kita akan keluarkan mudah-mudahan kalau tidak bulan (Januari) ini atau di bulan depan, Peraturan Menteri ESDM baru tentang gross split," ungkap Tutuka.

Dwi menambahkan keberhasilan sektor hulu migas lainnya pada 2023, mulai dari peningkatan pengeboran 38 sumur eksplorasi tajak dengan rasio sukses 54 persen, pengembangan 799 sumur, naiknya besaran nilai investasi hingga 0,9 miliar dolar AS, agresivitas eksplorasi di laut dalam, sampai penemuan big-fish giant discovery.

Langkah-langkah tersebut telah membuat rasio penggantian cadangan atau reserve replacement ratio (RRR) mampu menembus 123,5 persen pada 2023.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement