Kamis 14 Dec 2023 21:30 WIB

The Fed Bersikap Dovish, IHSG Bisa Tembus 8.100 Tahun Depan

Penurunan suku bunga (global) berarti sentimen positif untuk pasar modal.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/11/2022).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja bursa saham di Tanah Air diprediksi akan positif tahun depan. Bahkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan mencapai 8.100.

Head of Research Center PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Roger MM menilai, sikap bank central Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang melonggarkan kebijakan moneter atau dovish dinilai bakal memberikan banyak sentimen positif tahun depan. "Penurunan suku bunga (global) berarti sentimen positif," ujar Roger saat ditanya Republika di Jakarta, Kamis (14/12/2023).

Baca Juga

Ia pun berharap, IHSG sampai akhir tahun bisa menembus 7.200. Sebelumnya sempat mencapai 7.300, lalu jelang penutupan hari ini berada di level 7.164,29.

Posisi IHSG kini tengah berada di zona hijau. Dengan kenaikan 88,95 poin atau 1,26 persen.

Seperti diketahui, The Fed memutuskan mempertahankan suku bunga selama tiga pertemuan beruntun pada kisaran 5,25 persen sampai 5,5 persen. The Fed juga memberikan pernyataan terhadap potensi pemotongan suku bunga 75 basis poin (bps) dalam tiga kali pertemuan pada 2024.

Pernyataan dovish itu muncul setelah kenaikan suku bunga selama 11 kali, sehingga menjadikan yang tertinggi selama 22 tahun terakhir. Pernyataan tersebut menjadi katalis positif di pasar ekuitas, dengan indeks utama Wall Street mengalami penguatan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement