Kamis 14 Dec 2023 10:00 WIB

Sinyal Dovish The Fed Topang Penguatan IHSG Pagi Ini

IHSG dibuka menguat ke level 7.167,20 setelah ditutup turun 0,70 persen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan Kamis (14/12/2023). IHSG dibuka menguat ke level 7.167,20 setelah ditutup turun 0,70 persen pada perdagangan kemarin.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih memproyeksi IHSG hari ini berpotensi menguat. Pergerakan IHSG dipengaruhi sentimen pelaku pasar terhadap sinyal pemangkasan suku bunga acuan bank sentral AS. 

Baca Juga

"Hari ini IHSG diprediksi bergerak mixed cenderung menguat dalam rentang 7.050-7.165," kata Ratih dalam ulasannya. 

The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga selama tiga pertemuan beruntun pada kisaran 5,25 persen-5,5 persen. The Fed juga memberikan pernyataan terhadap potensi pemotongan suku bunga 75 bps dalam tiga kali pertemuan di 2024.

Pernyataan dovish ini muncul setelah kenaikan suku bunga selama 11 kali, sehingga menjadikan yang tertinggi selama 22 tahun terakhir. Pernyataan tersebut menjadi katalis positif di pasar ekuitas, dengan indeks utama Wall Street mengalami penguatan. 

Dari Asia, pertumbuhan kredit baru di China meningkat pada November 2023. Penyaluran kredit yang meningkat sejalan dengan kebijakan ekspansif dari PBoC yang menerapkan suku bunga terendah sepanjang sejarah untuk mendorong ekonomi.

Dari dalam negeri, penjualan mobil pada November 2023 terkoreksi 7,5 persen year on year (yoy) menjadi 84,43 ribu unit. Penjualan tersebut lebih baik dari pada penurunan di Oktober 2023 sebesar 13,8 persen yoy.

Peningkatan ini mencerminkan konsumsi domestik tetap solid di tengah suku bunga tinggi di level enam persen. Secara keseluruhan, katalis global dan domestik cenderung positif. 

"IHSG berpotensi mengalami penguatan seiring dengan penurunan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun di level empat persen menyusul pernyataan dovish The Fed untuk memangkas suku bunga di 2024," jelas Ratih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement