Jumat 08 Dec 2023 19:02 WIB

Pencadangan Meningkat, Laba Bank BTPN Tergerus di Kuartal III 2023

Pendapatan bunga bersih BTPN tercatat Rp 8,99 triliun.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
 Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN)
Foto: Antara
Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BTPN Tbk membukukan pertumbuhan positif sepanjang periode Januari hingga September 2023. Pendapatan bunga, pendapatan bunga bersih, dan margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) tercatat mengalami peningkatan.

Pendapatan bunga tumbuh 23 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp 14,05 triliun miliar, sementara pendapatan bunga bersih tercatat Rp 8,99 triliun atau naik empat persen di tengah kenaikan suku bunga. NIM tercatat 6,44 persen lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu yakni 6,36 persen.

Baca Juga

Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar mengakui industri perbankan menghadapi banyak tantangan sepanjang tahun ini seperti meningkatnya suku bunga dan ketidakpastian global lainnya. Namun Bank BTPN tetap mampu mencatatkan hasil kinerja positif sepanjang 2023 ini.

"Hal ini dapat diraih melalui penerapan strategi dan keputusan bisnis dengan prinsip kehati-hatian, demi menunjang pertumbuhan perusahaan maupun setiap unit bisnis yang dinaungi oleh perseroan," ungkap Henoch melalui keterangan resmi, Jumat (8/12/2023).

Di sisi lain, Bank BTPN memutuskan untuk menambah pencadangan kredit pada 2023 sebagai bagian dari antisipasi Bank terkait proses restrukturisasi nasabah korporasi dan sebagai bagian dari upaya mitigasi dari berakhirnya kebijakan stimulus COVID-19 dari pemerintah.

Dengan penambahan pencadangan ini, biaya kredit meningkat menjadi Rp 608 miliar, yang kemudian mempengaruhi Laba Bersih setelah Pajak Perseroan. Laba bersih setelah pajak (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 2,09 triliun sepanjang Januari-September 2023, lebih rendah 13 persen yoy.

Dari sisi pertumbuhan kredit, segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan syariah tercatat masing masing meningkat sebesar 21 persen yoy dan lima persen yoy. Total kredit yang disalurkan oleh Bank BTPN per akhir September 2023 meningkat sebesar 3,2 persen ytd menjadi Rp 150,8 triliun.

Total aset mencapai Rp 195,84 triliun. Pre-Provision Operating Profit (PPOP) berada di level Rp 4,98 triliun, meningkat dibandingkan periode tahun lalu yaitu Rp 4,91 triliun.

“Pertumbuhan kredit sejatinya sudah ditargetkan oleh masing-masing bank sesuai arahan dari regulator, baik Bank Indonesia maupun OJK. Bank BTPN berharap agar di 2024 Dana Pihak Ketiga (DPK) tetap bertumbuh sebagai salah satu faktor menunjang pertumbuhan kredit di perbankan, mengimbangi persentase yang telah ditetapkan regulator," tambah Henoch.

Lebih lanjut, Bank BTPN senantiasa berkomitmen menjaga kualitas kredit agar tetap baik. Hal itu terlihat dari rasio gross non-performing loan (NPL) Bank yang berada di level 1,47 persen lebih rendah dibandingkan rata-rata industri yang tercatat sebesar 2,4 persen pada akhir September 2023.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement