Jumat 08 Dec 2023 19:40 WIB

BI Papua Siapkan Rp 4,7 Triliun Jelang Natal dan Tahun Baru

Hal itu guna memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat Papua selama Nataru.

Warga menunjukan uang pecahan kecil baru usai menukarkan di mobil kas keliling (ilustrasi)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Warga menunjukan uang pecahan kecil baru usai menukarkan di mobil kas keliling (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua menyiapkan uang tunai sebesar Rp 4,7 triliun untuk memenuhi kebutuhan selama Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Juli Budi Winantya dalam siaran pers di Jayapura, Jumat (8/12/2023) mengatakan, penyiapan uang tunai dimaksud terdiri dari Rp 4,65 triliun uang pecahan besar dan Rp 50 miliar uang pecahan kecil. "Penyiapan tersebut guna memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat Papua selama Natal dan Tahun Baru, apalagi ini memasuki masa pemulihan ekonomi," katanya.

Baca Juga

Menurut Juli, penyediaan uang tunai diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan nominal dan pecahan yang cukup, serta dengan kualitas yang layak edar.

"Yang mana hal ini sejalan dengan perkembangan ekonomi keuangan digital yang meningkat di Indonesia, termasuk Papua," ujarnya.

Ia menjelaskan dengan didukung ekosistem pembayaran digital yang semakin cepat, mudah, murah, aman, dan handal (CeMuMuAH) membuat preferensi masyarakat menggunakan transaksi non tunai seperti QRIS, uang elektronik, dan digital banking yang semakin tinggi sehingga turut menjaga jumlah kebutuhan uang tunai di masyarakat.

"Kami juga senantiasa berkoordinasi dengan perbankan dan lembaga terkait untuk memastikan ketersediaan layanan sistem pembayaran tunai dan non tunai guna mendukung kelancaran transaksi di masyarakat selama Natal dan Tahun Baru," katanya.

Ia menambahkan pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk terus mengutamakan instrumen non tunai dalam melakukan transaksi, antara lain QRIS, uang elektronik, dan digital banking.

"Selain itu juga berperilaku belanja bijak sesuai kebutuhan, berhemat, dan merawat rupiah guna mendorong kesadaran masyarakat untuk semakin Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah," ujarnya.

 

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement