Rabu 06 Dec 2023 23:55 WIB

Tower Bersama Infrastructure Terbitkan Obligasi Rp 1,5 Triliun

Total penerbitan Obligasi TBIG VI Tahap II sebesar Rp 1.513,1 miliar

Teknisi melakukan perawatan Base Transceiver Station (BTS) milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) di Kawasan Gunung Pancar, Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/8/2022). Hingga 31 Maret 2022, tercatat TBIG telah memiliki 39.557 penyewaan dan 20.871 sites telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia dengan rincian sites telekomunikasi milik perseroan terdiri dari 20.760 menara telekomunikasi dan 111 jaringan DAS. Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Teknisi melakukan perawatan Base Transceiver Station (BTS) milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) di Kawasan Gunung Pancar, Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/8/2022). Hingga 31 Maret 2022, tercatat TBIG telah memiliki 39.557 penyewaan dan 20.871 sites telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia dengan rincian sites telekomunikasi milik perseroan terdiri dari 20.760 menara telekomunikasi dan 111 jaringan DAS. Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Tower Bersama Infrastructure Tbk mengumumkan bahwa Perseroan telah menyelesaikan penerbitan Obligasi Berkelanjutan VI Tower Bersama Infrastructure Tahap II Tahun 2023 (Obligasi TBIG VI Tahap II dalam program obligasi baru senilai Rp20 triliun.

Total penerbitan Obligasi TBIG VI Tahap II sebesar Rp 1.513,1 miliar dengan tingkat bunga tetap 6,75 perse bertenor 370 hari. Obligasi TBIG VI Tahap II adalah setara kewajiban senior tanpa jaminan khusus dari TBIG dan memiliki pembayaran bunga setiap kuartal. 

Penggunaan dana dari penawaran ini, setelah dikurangi biaya penerbitan, akan digunakan pembayaran sebagian kewajiban finansial dari Entitas Anak Perseroan, khususnya Fasilitas Pinjaman Revolving 325 juta dolar AS dari Credit Facilities yang ada.

Obligasi TBIG VI Tahap II akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 6 Desember 2023. Per 30 September 2023, total pinjaman kotor (gross debt) Perseroan, jika bagian pinjaman dalam mata uang dolar AS yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp 27.606 miliar dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp4.870 miliar. Dengan saldo kas yang mencapai Rp 802 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp26.804 miliar dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) Perseroan menjadi Rp 4.068 miliar. 

Menggunakan EBITDA kuartal ketiga 2023 yang disetahunkan, rasio pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 4,6x.

“Struktur utang kami tetap kokoh - dengan harga yang kompetitif, sepenuhnya terlindungi, dan ketersediaan fasilitas yang belum dicairkan. Kami berharap dapat terus mengakses pasar obligasi Rupiah melalui program Rp20 triliun yang berlaku hingga Juli 2025,” kata, CFO TBIG Helmy Yusman Santoso melalui pernyataan tertulis, Rabu (6/12/2023).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement